Togu Sihite

Kebaktian Awal Tahun Keluarga  Rabu, 1 Januari 2014 Pkl. 00.00 WIB   P: Pemimpin; U: Seluruh anggota keluarga; OT: Orangtua; A: Anak   Saat Teduh Ajakan beribadah: P: Yang lama tlah berlalu, yang baru pun tlah tiba. Selamat Tahun Baru untuk kita sekeluarga.   U: Selamat Tahun Baru.   P: Kita patut bersyukur kepada Tuhan, Sang pemilik waktu dan kehidupan, Sang awal dan akhir, karena tahun yang lalu tlah kita lewati bersama.    U:Ya Tuhan, semuanya itu bukan karena kemampuan dan kehebatan kami. Kami mengaku bahwa Engkaulah yang menuntun, menyertai, dan menganugerahkan kasih-Mu kepada kami, sehingga kami mampu tiba di tahun yang baru ini.   P: Oleh Sebab itu, mari kita puji dan muliakan nama-Nya.   U: Ya Tuhan, inilah kami sekeluarga, terimalah puji-pujian dan persembahan syukur kami.   P+U: Amin.                           ...

Allah adalah kasih dan sumber cinta kasih Cinta Kasih-Nya adalah sejati, tulus dan tak tertandingi Dia rela berinkarnasi menjadi manusia dan lehir di kandang domba yang hina Dia bahkan rela di salib dan mati untuk menggantikan manusia Semuanya itu hanya karena kasih-Nya untuk manusia yang hina Setiap manusia diberi-Nya cinta Namun, manusia itu selalu merasa kekurangan cinta Manusia selalu lapar dan haus, bahkan serakah akan cinta Manusia hanya mengetahui cinta-Nya Tetapi tidak mencintai cinta-Nya Cinta itu akan menjadi milikmu Ketika engkau berdoa dan datang kepada-Nya Tak perlu engkau pergi ke Roma, India dan Bali Karena cinta sejati itu ada pada Kristus yang telah lahir di Betlehem Tiada cinta yang memuaskan selain cinta-Nya Semoga waktu akan menunjukkan cinta itu Kuberdoa kepada Sang Sumber cinta itu Agar cinta selalu tertanam dan bersinar di hati Tak perlu khawatir akan cinta itu Sebab cinta Kristus selalu ada buatmu Kapan saja dia bisa da...

Keheningan datang sesuka hatinya di hatiku Tak ada yang mengundangnya, mengharapkannya pun tidak Suasana sepi bagaikan terpaan angin yang menguncang batinku Hening, bahkan jarum jatuh pun bisa berbunyi Keheningan terkadang perlu datang.. Namun, mengerikan ketika dia mencekam relung.. Detik jam pun bagaikan bunyi langkah yang berjalan ke arahku Cicak-cicak yang mencecak pun bagaikan kumpulan pencemooh di hadapanku Hening jauhlah dariku sejenak.. Ku ingin kecerian dan tawa menghapiriku.. Kuingin kebersamaan mendekap di pundakku.. Hening yang mencekap, ku tak ingin kau saat ini..