Tuhan adalah Bukit Batu dan Pertahanan Kita (Mazmur 71:1-6)

Sebuah Kanal youtube Sprouht fokus pada wawancara terhadap orang-orang yang sudah lanjut usia. Si penanya selalu bertanya “what is your advice to your younger self?” artinya “apa nasehatmu kepada dirimu di masa muda?” Pertanyaan ini menggelitik orang yang ditanya karena ini mengingatkannya terhadap versi muda dirinya yang mempunyai banyak kekurangan dan kelemahan. Hampir seluruh, jika tidak semua, yang ditanya berharap mereka bisa menutupi kekurangan dan kelemahan mereka dengan pengalaman yang mereka sudah miliki di masa tua. Tua itu tak terelakkan. Tambah usia tambahlah tua umur kita. Akan tetapi usia tua tidaklah menjadi dewasa secara pemikiran dan karakter. Banyak usia tua tapi jiwa dan karakternya masih kekanakkanakan.

Mazmur 71 ini adalah doa permohonan dan kesaksian dari si Pemazmur di masa tuanya (Bnd. ayat 9 dan 18). Di masa tuanya ini, si Pemazmur mengumandangkan kesaksiannya atas keperkasaan Tuhan (Bnd. ayat 16-24). Juga, si Pemazmur di saat masa tuanya ini sedang menghadapi tantangan hidup (Bnd. ayat 1-11). Bahkan di ayat 12b, Pemazmur berseru, “segeralah menolong aku!” Walaupun demikian, nas khotbah kita hanya pada ayat 1-6. Pengalaman masa muda dan kini di usia tua, si Pemazmur menyadari bahwa Tuhanlah tempat perlindungan. Thema khotbah juga hendak menegaskan seruan dan kesaksian si Pemazmur bahwa bukit batu dan pertahanan kita adalah di dalam Tuhan. Saudara yang bisa membaca khotbah ini, saya ajak untuk merenung. Coba ingat kapan anda merasakan tekanan dan persoalan hidup yang hebat. Apakah anda melaluinya? Atau jangan-jangan saudara/i sedang mengalaminya seperti si Pemazmur. Jika ya, Mazmur 71 ini relate dengan saudara. Nah, tiga pesan untuk kita dari Firman Tuhan hari ini. Saya mengajak saudar/i untuk mereungkan tiga hal ini dari Mazmur 71: 1) Siapakah Tuhan yang hendak diberitakan di dalam teks ini? Apa yang bisa saudara/i ubah di dalam hidupmu untuk ke depan lewat teks ini? 3) Apa kabar sukacita yang diberitakan oleh firman ini bagi kita?

1. Tuhan adalah Gunung Batu tempat kita berlindung (ay. 3)

Pesan pertama meningatkan kita untuk mendeklarasikan bahwa Tuhan kit aitu adalah tempat perlindungan kita. Dia bagaikan gunung batu. Di dalam terjemahan Ibraninya ki sal’i umetsudati atta, kata sal’i dari kata sela berarti dalam bahasa Inggris Rock, cliff atau di Bahasa Indonesia berarti gunung batu, tebing. Di kawasan Timur Dekat Kuno (atau Israel sekitar di masa kini), gunung batu atau tebing memiliki keistimewaan yang menyediakan benteng alamiah untuk tempat berlindung. Itu sebabnya gunung batu diasosiakan dengan keamanan dan perlindungan. Lalu, kata umetsudati dari kata matsud berarti Ing. Fortress, Ind. Benteng. Benteng digunakan sebagai pertahanan dari serangan musuh. Menariknya, benteng memberikan ruang bagi pasukan untuk mempersiapkan strategi dalam menghadapi musuh dan menjadi tempat untuk berlindung dalam masa perang.

2. Percayakan hidupmu kepada Tuhan (ay. 1)

Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) menerjemahkan khasiti, aku berlindung. Khasiti dari kata kerja khasah berarti to take refuge, to trust, to seek shelter; Ind. mendapat perlindungan, mempercayai, mencari tempat berlindung. Jewish Publication Society menerjemahkannya I seek refuge atau saya mencari perlindungan. Pemazmur percaya bahwa di dalam Tuhan dia mendapat perlindungan. Setidaknya ada upaya bagi si Pemazmur untuk percaya dan mencari Tuhan untuk perlindungan. Artinya, kita diminta untuk trust bukan sekedar believe. Kedua kata tersebut umumnya berarti percaya. Namun, kata trust memperlihatkan totalitas di dalam mempercayai sesuatu.

3. Ada Harapan di dalam Tuhan (ay. 5)

Kabar sukacita bagi kita di dalam khotbah ini adalah “ada pengharapan di dalam Tuhan.” Pemazmur bahkan mengumandangkan bahwa pertolongan Tuhan dialaminya sejak dalam kandungan ibunya. Kata mibeten dati kata beten berarti Ing. Belly, womb, body; Ind. Perut, Rahim/kandungan, tubuh. Dalam tradisi Israel kuno, rahim dipandang tempat yang sakral Dimana kehidupan dibentuk dan dipelihara. Bahkan, rahim juga lekat dengan ide tentang kesuburan, berkat dan kelanjutan keturunan. Setidaknya, Pemazmur mengigatkan kita bahwa ada harapan akan hidup bagi orang yang berlindung di dalam Tuhan. Tuhan senantiasa menolongnya sejak dalam kandungan hingga masa muda. Juga, Pemazmur mengimani bahwa Tuhan akan melindunginya dan memberikan hidup di masa tuanya.

Dari kisah hidup atau kesaksian si Pemazmur yang uzur atau tua secara usia, kita menyaksikan bahwa hidup ini akan selalu ada tantangan. Hidup kita juga demikian, tidak akan semulus jalan tol. Hujan, badai, dan kabut akan ada. Ditambah lagi lubang, becek, dan kemacetan di jalan akan menghadang jalan kita. Akan tetapi, satu yang pasti: Tuhan adalah tempat berlindung dan mencari, serta percaya akan perlindungannya. Ingatlah, aka nada harapan di dalam Tuhan. Apapun pergumulan dan rintangan saudara/i saat ini, Firman Tuhan datang menguatkanmu untuk datang kepada-Nya. Selamat mencari dan percaya bahwa Tuhan adalah benteng perlindunganmu! Tuhan meberkati!

TS

Comments

Popular posts from this blog

Peran Roh Kudus dalam Hidup Orang Percaya (Yohanes 14:15-26)

Mengasihi Musuh (Matius 5:38-48)

Tuhan Adalah Raja (Mazmur 97:1-12)