Dengan
Karunia Roh Kudus Memuliakan Allah
Kis.
Rasul 10:44-48
I.
Pendahuluan
Minggu ini dinamai Rogate,
artinya berdoa. Berdoa adalah bagian yang tidak terpisahkan di dalam ritual
keagamaan apappun itu. Orang Kristen bahkan terkenal dengan slogannya bahwa doa
merupakan nafas orang percaya. Sebab tanpa doa iman dan pengharapan orang
percaya mati. Berdoa, pada hakikatnya, adalah berhubungan dengan Allah. Oleh
sebab itu, setiap saat orang percaya terhubung dengan Allah. Sekalipun, kita,
lebih dominan, memahami bahwa berdoa lebih pragmatis, yaitu lipat tangan dan
tutup mata. Luther, merupakan tokoh gerejawi, yang terkenal dengan berdoa. Dia
sanggup berjam-jam berdoa. Dari sini, kita tidak wajib untuk menirunya,
berlama-lama di dalam berdoa. Akan tetapi, kedekatan Luther kepada Tuhan
tercermin melalui intensitas doanya. Ada sebuah istilah dalam bahasa Latin, Lex orandi, lex credenda, lex vivendi, artinya
bagaimana kita berdoa, itu menentukan bagaimana kita percaya dan menentukan
bagaimana kita hidup. Doa memperlihatkan orang yang seperti apa kita. Sekali
lagi melalui istilah ini ingin ditegaskan bahwa doa itu penting terlebih bagi
kita orang percaya. Doa itu haruslah dihidupi.
Teks bacaan kita ini, terlebih jika kita membaca pasal 10 secara
keseluruhan, juga memperlihatkan bagaimana Petrus dan Kornelius berdoa. Secara
khusus, Kornelius yang berdoa didengarkan Allah. Kornelius adalah tentara Itali
yang saleh dan takut akan Tuhan (ay. 2). Kornelius pun bertemu dengan Petrus.
Dia pun meminta Petrus untuk memberitakan kabar baik kepadanya (ay. 33). Pada
saat itu, Roh Allah pun dicurahkan atas mereka dan di dalam Roh mereka
memuliakan Allah. Kornelius dan teman-temannya notabene-nya bukanlah orang
Yahudi dicurahkan Roh Kudus. Orang-orang Jahudi, yang terkenal eksklusif
terhadap bangsa-bangsa lain, yang berada di situ tercegang melihat Roh Allah
juga dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain (ay. 45). Dari peristiwa ini apakah
yang mau disampaikan Allah kepada kita? Berikut penjelasannya!
II.
Penjelasan Nas
1.
Ay. 44: Mereka yang Mendengar
Injil dicurahkan Roh untuk percaya kepada-Nya!
Petrus pun
memberitakan Injil kepada Kornelius dan teman-temannya (ay. 34-43). Pemberitaan
tersebut dibarengi dengan turunnya Roh Kudus atas mereka. Roh tersebutlah yang
menumbuhkan iman percaya mereka sehingga mereka menerima dan percaya terhadap
pemberitaan Petrus. Roh Kudus adalah kunci utama pemberitaan Injil bertumbuh. Para
pemberita menaburkan dan menyiram, tetapi Roh Kudus yang menumbuhkan. Kita,
termasuk Petrus, adalah alat-Nya. Mereka yang mendengar dan menerima Roh Kudus
hidup di dalam Roh dan Kebenaran. Di dalam hal berdoa pula, Roh menolong kita
berdoa, mengutarakan doa-doa kita kepada Tuhan (Rom. 8:26). Mereka yang
dicurahkan Roh Kudus tentunya hidup di dalam Roh (lih. Rom. 8).
2.
Ay. 45: Anugerah Allah untuk
segala bangsa!
Ekslusifitas
orang-orang Jahudi merupakan batu sandungan bagi mereka untuk menerima anugerah
Allah. Mereka cenderung menyombongkan keterpilihan mereka, dengan menganggap
rendah bangsa lain dan justru tidak menjadi berkat dan teladan bagi bangsa-bangsa.
Turunnya Roh Kudus atas Kornelius dan rekan-rekannya meruntuhkan konsep
ekslusifitas anugerah Allah. Universalitas anugerah Allah diperlihatkan melalui
peristiwa ini. Anugerah Allah itu terbuka bagi siapa pun. Itu sebabnya orang-orang
Yahudi tercengang melihat peristiwa ini, sebab bagi mereka keselamatan diukur
dengan sunat dan tradisi keyahudian lainnya. Tradisi itu penting tetapi bukan
yang utama.
3.
Ay. 46: Karunia Roh untuk
memuliakan Allah!
Berbagai
macam karunia yang dianugerahkan Allah kepada kita. Namun, amat jarang karunia
itu dipergunakan untuk memuliakan Allah. Padahal tujuan dari karunia itu adalah
untuk memuliakan sumber karunia itu sendiri. Ismael dalam buku Selamat Berkarunia menjelaskan bahwa
karunia itu bukanlah kodrati sifatnya, tetapi pemberian Allah yang membutuhkan
pengembangan oleh manusia sendiri. Pada bagian ini, karunia Roh yang terjadi atas
Kornelius dan rekan-rekannya mengarahkan mereka untuk memuliakan Allah. Dari
sini pula kta diingatkan bahwa karunia Roh bukan untuk diperdagangkan,
dibuat-buat, melainkan muncul atas kehendak Roh itu sendiri. Yang paling utama,
Roh-lah yang mengajar kita untuk memuliakan Allah.
4.
Ay. 47-48: Roh Kudus yang
memanggil untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah!
Bagian ini, secara khusus, membicarakan tentang baptisan. Baptisan
sebagai inisiasi masuknya ke dalam Kerajaan Allah. Petrus sendiri yang memunculkan
pertanyaan, yang juga sering menjadi polemik sampai sekarang, terkait baptisan.
Pertanyaannya adalah apakah orang yang telah menerima Roh, perlu dibaptis lagi?
Petrus sendiri yang langsung menjawabnya dengan meminta mereka dibaptis. Sebab
Roh Kuduslah yang memanggil kita untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Baptisan
merupakan pengukuhan (inisiasi) masuk ke dalam Kerajaan Allah, yang merupakan
anugerah Allah.
III.
Kesimpulan
Berdoa adalah berhubungan dengan Allah di dalam Roh.
Roh yang mengajar kita berdoa dan memuliakan Allah. Roh pula yang
menganugerahkan kita karunia untuk memuliakan Allah. Di dalam Roh, kita pun mengenal
kehendak Allah. Ingatlah bahwa doa orang benar berkuasa. Untuk itu bertekunlah
di dalam doa. Selamat menghayati doa di minggu Rogate ini.
Comments
Post a Comment