Kita adalah satu di dalam Kristus
Bahan PA Outing HKBP New York
Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai banyak anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Krisitus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain. (Roma 12:4-5)
Pendahuluan
Diskusi tentang persatuan dan kesatuan di tengah jemaat adalah hal yang sudah umum. Kalau kita bisa katakan bahwa setiap orang bisa menjabarkan definisi dan penjelasan dari persatuan. Namun belum tentu kita dapat melakukannya dengan mudah. Hidup di tengah keberagaman itu sulit. Namun, ada keindahan dan kebaikan dibaliknya. Tentu keberagaman yang dimaksud di sini ada fungsi dan peran sebagai tubuh Kristus.
Mahatma Gandhi pernah berujar “Unity, to be real, must stand the severest strain without breaking.” Artinya (Kesatuan, yang nyata, harus bertahan di dalam ketegangan yang luar biasa tanpa perpecahan). Dua hal yang bisa kita petik dari kutipan ini: 1. Realita akan adanya ketegangan (konflik/perdebatan/pertentangan); 2. Kesatuan yang nyata bertahan dari persoalan hebat sekalipun.
Pertanyaannya: bagaimana bisa mempertahankan persatuan?
Roma 12:4-5 menawarkan sebuah jawaban. Paulus, si penulis surat nasehat kepada jemaat di Roma menasehati jemaat di Roma. Pertama, kita harus mengakui bahwa kita ini berbeda. Kedua, kita satu tubuh di dalam Kristus. Ketiga, saling terkait satu dengan yang lain dan saling melengkapi di tengah kelebihan dan kekurangan.
Roma 12 menekankan implikasi atau dampak dari keselamatan terhadap kehidapan social. Hal ini berkaitan erat dengan hidup di tengah komunitas. Paulus mengingatkan bahwa orang yang telah diselamatkan oleh Kristus berdampak kepada kehidupan Bersama dengan orang lain.
Komunitas, dari kata communion, Oxford dictionary mendefinisikannya “the sharing or exchanging of intimate thoughts and feelings, especially when the exchange is on a mental or spiritual level.” (berbagi dan bertukar pikiran dan perasaan secara erat). Communion dari Bahasa Latin communionem, terdiri dari kata com- “with, together” dan unus “oneness, union.”
Paulus menggunakan analogi tubuh. Tubuh manusia terdiri dari beberapa bagian yang saling mendukung satu dengan yang lain. Tanpa mat akita tidak akan bisa melihat indahnya alam atau menuju tujuan yang kita inginkan. Tanpa kaki kita tidak bisa secara leluasa menuju tempat yang kita inginkan. Tanpa tangan kita tidak akan dengan mudah melakukan sesuatu yang kita inginkan.
Nah, Paulus juga menyadari akan adanya realitas dari perbedaan yang menimbulkan perpecahan. Ini juga terjadi kepada jemaat di Roma. Itulah yang menjadi focus dari surat penggembalaan Paulus ini. Bagi Paulus, implementasi atau dampak dari keselamatan itu harus terlihat dari persekutuan kita. Persekutuan yang menerima anugerah keselamatan itu adalah persekutuan yang bertumbuh dan berkembang bersama.
Sekarang mari kita coba telaah!
1. satu tubuh kita mempunyai banyak anggota … tidak mempunyai tugas yang sama
terminology yang digunakan adalah soma, “tubuh, tubuh gereje.” Soma merujuk kepada “living body” (tubuh yang hidup). Artinya adalah tubuh tersebut aktif menjalankan fungsinya. Jan Hendriks, dalam bukunya Jemaat yang Vital dan Menarik, tubuh Kristus yang hidup itu adalah dimana para anggotanya berpatisipasi di dalam jemaat. Di sini, para anggota tidak adda yang hanya datang, duduk, dan diam. Sebaliknya, setiap anggota partisipatif. Setiap anggota memiliki keunikan dan kelebihan atau porsi yang berbeda-beda. Di sinilah tubuh Kristus itu dikatakan hidup.
2. Satu tubuh di dalam Kristus
Kata Kristo penting untuk di garis bawahi. Sebab itulah yang menjadi identitas kita sebagai orang yang percaya. Salah satu motto dari Persekutuan Gereja baik di Indonesia dan dunia adalah ut omnes unum sint (supaya mereka semua menjadi satu (Cf. Yoh. 17:21). Satu yang dimaksud tentulah bukan persoalan menjadi satu gerejanya melainkan satu di dalam Kristus yang saling mendukung di dalam mewujudyatakan keselataman yang telah diterima oleh orang percaya di dunia ini.
Memperdebatkan hal-hal yang membedakan kita itu mudah, tetapi sangat sulit untuk menghidupi kesatuan di dalam perbedaan tersebut. Untuk itu, kita di sini diingatkan agar kita melihat Kristus sebagai pengikat kita. Satu hal yang pasti bahwa tubuh itu harus mempertontonkan imago cristi (gambaran Kristus). Maksudnya, sebagai orang percaya yang telah merasakan anugerah Kristus, kita harus menunjukkan anugerah itu di dalam hidup kita. Paulus di dalam ayat ini, sekali lagi, ingin menekankan hal ini agar setiap orang yang telah diselamatkan memperlihatkan keselamatannya di dalam komunitas.
3. kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain
Di Jemaat ada kepala jemaat (pendeta resort), ada leher penyambung ke badan (presiden dan penatua), dan anggota jemaat bagian tubuh lainnya seperti tangan kaki dan tubuh. Ini hanya sebuah analogi yang ingin mengatakan bahwa adanya saling ketergatungan antar bagian dari tubuh. Komunitas itu bagaikan kepingan-kepingan puzzle. Apa gambar dan hasil dari puzzle itu ditentukan oleh susunan kepingan puzzle. Setiap anggota memiliki fungsi dan peran untuk membangun komunitas yang kita inginkan. Kepingan itu memiliki posisi yang tidak boleh bertukar. Jika bertukar, maka gambar yang dihasilkan juga bisa tidak sesuai dengan yang diharapkan. Gereja kita, memiliki visi dan misi, yang menjadi gambar utuh yang hendak dibangun dari komunitas ini.
Kesimpulan
Persatuan di tengah jemaat itu dibutuhkan dan itu jugalah yang menjadi tanda kita telah memperoleh anugerah Kristus. Tubuh Kristus memiliki banyak anggota dengan berbeda-beda fungsi. Tubuh Kristus itu hidup dan aktif. Itu tampak jika setiap warga jemaat berpatisipasi di dalam gereja. Membangun kesatuan jemaat ibarat membagun kepingan-kepingan puzzle. Pertanyaannya bagi seluruh warga jemaat NY, mau apa gambar yang kita hendak bangun? Tentu banyak pikiran itu bagus tetapi banyak leader itu membuat arah dan struktur dari bangunan puzzle itu berbeda sehingga menghasilkan gambar yang semeraut. Mari kita dukung pemimpin kita. Kita dukung berarti kita doakan dan turut aktif mengambil bagian di dalam kegiatan gereja. Ingatlah kita berbeda tetapi Kristus telah mengikat kita, yang membuat kita saling terkait satu dengan yang lain.
Diskusi Kelompok:
1. Apa yang perlu diperhatikan agar jemaat kita ini menjadi jemaat yang hidup?
2. Apa sumber perpecahan bagaimana menghadapinya di tengah jemaat?
TS
Comments
Post a Comment