Bahan PA Minggu III Agustus



No
Acara
B. E.
K. J.
1
Nyanyian Pembukaan
467:1-3
15:1-3
2
Nas PA
Mateus 16:13-20
Matius 16:13-20
3
Nyanyian Syukur
151:1
358:1
4
Doa Syafaat 1


5
Nyanyian Pengharapan
151:2
358:3
6
Doa Syafaat 2


7
Nyanyian
319:1
350:1-2
8
Nas Persembahan


9
Doa Penutup
Psal. 100:2-4
Maz. 100:2-4
10
Nyanyian Penutup
Amen-amen-amen
Amen-amen-amen
A.     Pembacaan Nas: Matius 16:13-20
B.     Ajakan Pokok Nas: Akuilah bahwa Yesus Adalah Mesias, Anak Allah yang Hidup!
I.     Pendahuluan
Jika ada yang bertanya kepada saudara, siapa itu Yesus? Apakah jawaban saudara? Tentu akan beragam jawaban, tergantung pengalaman kita di dalam memahami Yesus. Sebut saja, ada yang mengatakan Dia adalah gembala yang baik. Dia adalah penebus dan penyelamat manusia dari dosa dan maut. Dia adalah Tuhan, dsb. Jika pertanyaan yang sama kita tanyakan kepada mereka yang non-kristen, maka jawabannya lebih variatif lagi. Tentu pandangan yang berbeda pada setiap orang sah-sah saja. Namun, bagaimanakah Kristus memperkenalkan diri-Nya. Lalu, bagaimana orang-orang yang mengikut Dia di dalam mengenal-Nya? Inilah yang ingin kita renungkan melalui PA kita ini. Dengan ini, pemahaman dan pandangan kita bahwa Yesus adalah Mesias, semakin diteguhkan.
Teks bacaan kita ini diberi judul oleh Lembaga Alkitab Indonesia “Pengakuan Petrus”. Petrus mengutarakan pengakuannya tentang Pemimpin yang diikutinya itu. Yesus pun dengan sengaja mempertanyakan hal ini untuk melihat keberanian murid-Nya mengumandangkan bahwa Dia adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Pengakuan itu dibutuhkan, terlebih di dalam sebuah hubungan. Alangkah sedihnya hati kita jika kita tidak diakui oleh orang yang kita anggap mengenal kita. Itu sebabnya pengakuan iman kita dirumuskan untuk membantu kita di dalam menghayati keberadaan Tuhan di dalam Yesus Kristus. Di dalam pengakuan, kita menyatakan sesuatu hal.
Mengapa Yesus menuntut pengakuan murid-murid-Nya tentang siapakah diri-Nya? Seberapa pentingkah sebuah pengakuan iman bagi Dia? Dari teks bacaan kita, dapat kita saksikan bahwa Tuhan Yesus menuntut sebuah pengakuan yang jujur dan tulus dari para murid-Nya. Bukan dari pendapat orang sekitar mengenai Yesus, melainkan sebuah pengakuan iman yang murni yang dihidupi langsung oleh murid-Nya. Dari sini, kita diingatkan bahwa ternyata Yesus tidak menghendaki setiap orang yang mengaku sebagai murid-Nya tidak berani secara jujur menunjukkan posisi imannya kepada dunia. Setiap orang Kristen dituntut untuk berani menunjukkan statusnya sebagai orang percaya. Ini sebuah pergumulan bagi setiap kita yang hidup dalam zaman postmodern yang pluralis ini. Tidak jarang, ada yang malu bahkan takut untuk memperlihatkan identitasnya sebagai Kristen. Yesus menanyakan tentang diri-Nya kepada murid-murid ketika berada di daerah Kaisarea Filipi. Kaisarea Filipi pada zaman itu adalah sebuah kota besar yang melambangkan pusat kekuasaan dan kebudayaan dunia. Di kota seperti inilah Tuhan menuntut para murid berani menyatakan pengakuan iman mereka. Bagaimana dengan kita? Tentu inilah pertanyaan reflektif juga bagi kita agar renungan ini bermakna bagi kita.
II. Penjelasan Nas
1.      Ay. 13-14: Yesus menurut orang banyak!
Banyak pandangan orang sekitar tentang Yesus waktu itu. Yesus sering menyebut diri-Nya Anak Manusia. Masih ingatkah kita dengan pembahasan istilah Anak Manusia pada bahan PA kita di minggu I Juli? Mudah-mudahan masih ingat. Sekalipun demikian, berikut ini sedikit penjelasan terkait istilah itu. Anak Manusia adalah istilah yang sering dipakai bukan untuk menyangkal keilahian-Nya, melainkan untuk menegaskan bahwa Dia adalah manusia menjadi penyelamat manusia. Kemanusiaan-Nya berbeda dengan kita manusia biasa. Selain itu, istilah ini juga dipakai untuk menyatakan kerendahan diri, penderitaan dan kematian-Nya (Lih. Kamus Alkitab). Kemudian, penderitaan dan kematian-Nya itu disusul oleh kebangkitan-Nya. Ini menunjuk bahwa Dia adalah Kristus yang agung, yang dinubuatkan pada masa Perjanjian Lama.
Beragamnya pandangan tentang Yesus tidak terlepas dari karya Yesus selama masa pelayanan-Nya seperti mengajar, melakukan mujizat, dsb. Orang-orang tersebut pun memberikan pandangan-pandangan terkait tentang Yesus. Ada yang bilang Dia adalah Yohanes Pembaptis. Ada juga yang bilang Dia adalah Elia. Ada pula yang bilang Dia Yeremia atau salah seorang nabi. Inilah pandangan orang sekitar yang didengar oleh murid-murid tentang Yesus. Tentu ada perbedaan pandangan bagi orang yang tidak dekat Yesus dengan murid-murid yang hidup bersama-Nya. Artinya, hubungan yang dekat juga menentukan kita di dalam memahami seseorang. Bagaimana hubungan kita dengan Tuhan? Apakah kita menjaga hubungan dekat dengan-Nya melalui ibadah, doa, dan pujian? Mudah-mudahan kita menjawab iya!
2.      Ay. 15-17: Yesus adalah Mesias!
Yesus pun bertanya kepada murid-murid akan pandangan mereka sendiri tentang diri-Nya. Petrus pun menjawab bahwa Dia adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Pernyataan yang sama, ketika Petrus berjalan di atas air bersama Yesus (Mat. 14:33). Inilah jawaban Petrus dari relung hatinya terdalam. Petrus dengan ini menegaskan bahwa Yesus berasal dari Allah. Selain itu, bagian ini juga menegaskan kepada kita bahwa Allah itu hidup. Dia bukan ilah yang mati, seperti patung-patung dewa-dewi tertentu.  Dia melalui Roh Kudus selalu hadir bersama kita. Petrus menyatakan pengakuan ini dengan tulus. Inilah pengakuan imannya. Yesus berkata bahwa pengakuan itu bukan karena paksaan atau karena mendegar pendapat orang lain, melainkan hanya Bapa di surgalah melalui hatinya yang terdalam. Mudah-mudahan kita juga melakukan yang sama ketika mengikrarkan pengakuan iman tiap minggu sehingga itu bukan hanya sekumpulan kalimat yang menjadi formalitas belaka. Penghayatan dibutuhkan ketika mengikrarkannya agar pengakuan itu dengan tulus dan sadar kita ucapkan. Ingatlah, ada kata berbahagia, ketika kita mengikrarkan pengakuan itu dengan tulus. Berbahagia karena ada di dalam Yesus. Berbahagia karena mengakui Yesus sebagai Anak Allah, yang menyelamatkan kita. Berbahagialah kita jika kita hidup di dalam Yesus, sebab di dalam Dia ada jalan, kebenaran, dan hidup.
3.      Ay. 18: Yesus mendirikan Jemaat-Nya di atas Batu Karang!
Yesus menegaskan bahwa di atas batu karanglah jemaat-Nya didirikan. Alam maut pun tidak akan menguasainya. Artinya, jemaat Tuhan, yaitu gereja diharapkan seperti batu karang, yang teguh sekalipun gelombang besar datang menghantam. Gereja di dalam dunia ini tidak akan pernah berhenti dihantam dan dihadang gelombang, baik itu kejahatan dan permasalahan. Ini memperlihatkan bahwa dunia ini menolak gereja Tuhan. Hal ini benar, karena gereja bukan berasal dari dunia ini. Itu sebabnya gereja dan orang-orang di dalamnya seharusnya berbeda. Melihat tantangan yang gereja hadapi, gereja diminta untuk tetap teguh seperti batu karang, yang tetap teguh menyuarakan suara kenabiaannya di dalam mengajar dan menegur warga jemaat. Oleh sebab itu, seluruh warga jemaat dan para pelayan perlu memahami hal ini, sehingga gereja bisa solid untuk mewartakan Injil Tuhan di tengah dunia ini. Ingatlah bahwa Yesus-lah yang mendirikan gereja.
4.      Ay. 19-20: Petrus memegang Kunci Kerajaan Surga!
Yesus kemudian mengatakan bahwa Petrus, di dalam gereja Tuhan, diberikan kunci kerajaan surga. Umumnya, kunci berfungsi untuk menutup dan membuka. Yang dimaksudkan dengan "kunci" dalam ayat ini adalah kekuasaan yang diberikan Allah kepada Petrus dan gereja. Dengan kunci ini mereka: pertama, dapat menegur dosa serta melaksanakan disiplin gerejani (Mat. 18:15-18); kedua, memberitakan berita keselamatan dan pengampunan dosa bagi semua orang yang bertobat; ketiga, berdoa agar apa yang dikehendaki Allah di bumi ini terjadi (Mat. 18:19-20). Segala yang diikat di bumi ini akan diikat juga di surga, demikian sebaliknya dengan apa yang dilepaskan. Artinya petrus dan gereja diberikan kuasa yang demikian. Kuasa ini hanya didasari oleh kasih Allah, sehingga bukan dengan keinginan seseorang saja di dalam gereja.
Teks bacaan kita ini pun ditutup dengan pesan kepada murid-murid agar mereka tidak memberitahukan bahwa Ia adalah Mesias. Hal ini sering berkata demikian kepada orang-orang yang disembuhkan-Nya. Mesias, Ibr. Mashiah, berarti "yang diurapi", sedangkan dalam bahasa Yunani disebut kristos. Inilah yang juga dikenal untuk sebutan Kristus yang menjadi salah satu gelar Yesus.  Sebutan mesias berakar dari pengertian Yahudi mengenai seorang tokoh pada masa depan yang akan datang sebagai wakil Allah untuk membawa keselamatan bagi umat Yahudi. Ada setidaknya dua alasan kenapa Yesus tidak mau murid-murid-Nya memberitakan kabar ini. Pertama Yesus tidak ingin terjadi peperangan antara orang Yahudi dengan penguasa romawi yang waktu itu menjajah mereka, sebab bagi orang Yahudi Mesias adalah pembebas mereka sehingga mereka akan menyuarakan hal ini dan membuat mereka semakin ditindas. Kedua, waktunya belum tiba bagi Yesus untuk mati karena orang Yahudi membenci-Nya. Namun, kini misi Yesus telah selesai dan kini kita dipanggil untuk memberitakan-Nya sampai ke seluruh dunia.
III.     Pokok Diskusi
1.        Menurut saudara apakah fungsi sebuah pengakuan? Bagaimana dengan pangakuan iman kita?
2.        Apakah arti Mesias dan siapakah itu?
3.        Bagi saudara, Siapakah Yesus itu? Coba gambarkan dan jelaskan!

IV.     Kesimpulan
Dengan pengakuan iman, kita menyatakan dari dalam hati kita bahwa Dia adalah Anak Allah yang diutus untuk kita, yang memberitakan kabar keselamatan. Di dalam pengakuan pula ada hubungan yang perlu ditegaskan dan dinyatakan. Berserulah kepada-Nya, sebab Dia-lah Mesias. Dia berasal dari Allah yang hidup, yang senantiasa menyertai kita. Dia-lah yang mendirikan gereja, yang diharapkan seperti batu karang yang tetap teguh sekalipun gelombang menghantam. Biarlah kita sebagai gereja menjalankan tugas kita dengan melandaskan kasih Yesus sebagai dasarnya. Jangan sampai kita lupa akan tugas kita yang diamanatkan kepada kita. Kiranya Tuhan membantu untuk menjalankannya.

V.        Nas Renungan: Matius 16:16
Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"


Daftar Pustaka:
Dari berbagai literatur. Tulisan ini tidak memiliki catatan kaki dan perut sebagai daftar pustaka dan daftar acuan karena minimnya ruang.

Comments

Popular posts from this blog

Peran Roh Kudus dalam Hidup Orang Percaya (Yohanes 14:15-26)

Mengasihi Musuh (Matius 5:38-48)

Tuhan Adalah Raja (Mazmur 97:1-12)