Bahan PA Minggu I Agustus



No
Acara
B. E.
K. J.
1
Nyanyian Pembukaan
21:1-3
135:1-3
2
Nas PA
Epesus 2:4-9
Efesus 2:4-9
3
Nyanyian Syukur
499:1-2
370:2
4
Doa Syafaat 1


5
Nyanyian Pengharapan
499:4
370:3
6
Doa Syafaat 2


7
Nyanyian
198:3
410:1-2
8
Nas Persembahan
Psalmen 30:5
Mazmur 30:5
9
Doa Penutup


10
Nyanyian Penutup
Amen-amen-amen
Amen-amen-amen
    A.    Pembacaan Nas: Efesus 2:4-9
    B.     Ajakan Pokok Nas: Kita Diselamatkan karena Kasih Karunia Tuhan!
    I. Pendahuluan
Orang-orang percaya adalah orang-orang yang berdosa, yang sekaligus telah dibenarkan oleh Allah. Martin Luther menyebutnya Simul Iustus et Peccator. Pembenaran itu adalah kasih karunia Allah. Orang-orang yang percaya tentulah seharusnya menyadari siapa dirinya di hadapan Allah, yaitu manusia berdosa. Namun seringkali manusia tidak menyadari akan hal ini. Justru menganggap diri adalah penguasa dan mampumendapatkan pengampunan dan keselamatan dengan kekuatan, kepintaran, dan usaha mereka. Hal inilah yang ditentang oleh Paulus, yang mempengaruhi Jemaat di Efesus, bahwa keselamatan itu bias diusahakan oleh jemaat dengan menjalankan Hukum Taurat dan amal perbuatan, bahkan dengan pengetahuan. Inilah yang menjadi pergumulan Jemaat di Efesus, yaitu ajaran yang menyesatkan yumat, sehingga Paulus mengirimkan surat ini. Paulus pun menuliskan surat ini ketika dipenjara, karena menjadi pengikut Kristus (Ef. 3:1; 4:1; 6:20), kemungkinan besar dipenjara di Roma. Inilah latar belakang teks bacaan kita ini. Ada baiknya jika kita memabaca teks ini secara keseluruhan mulai dari ayat 1-10 sehingga gambaran kita menjadi lebih utuh.
Pengajaran Paulus tentang kasih karunia merupakan esensi penyelamatan (soteriologi) bagi orang percaya bahwa keselamatan itu adalah karya Allah semata, yang dianugerahkan kepada kita. Tidak ada peran dan usaha manusia di dalamnya. Semuanya adalah kasih karunia Allah. Luther mengumandangkan ajaran ini ketika memperjuangkan reformasi gereja sekitar abad ke-16. Melalui tesisnya yang ditempel di pintu gereja di Wittenberg. Bahkan ajaran ini sangat terkenal, yaitu sola gratia. Mungkin ini sudah tidak asing lagi bagi kita, tetapi mengupayakannya di dalam kehidupan kitalah yang masih menjadi perjuangan bagi kita, sehingga firman ini menjadi hidup di dalam hidup kita. Apa dan bagaimanakah ajaran ini dan bagaimana kita menerapkannya di dalam kehidupan kita sebagai orang percaya? Inilah yang coba kita renungkan bersama!
    II. Penjelasan Nas
1.         Ay. 4-5: Allah itu kaya akan rahmat!
Jika kita membaca mulai dari ayat 1, maka kita diingatkan akan keberadaan kita sesungguhnya, yaitu makhluk yang berdosa. Dosa membuat kita mengalami kematian dan maut. Namun, oleh karena rahmat atau belas kasihan (Yun.Eleos) Allah kita diselamatkan-Nya. Dia kaya dengan rahmat dan kasih-Nya yang begitu besar sebab Dia itulah kasih. Inilah dasar kenapa Dia menyelamatkan kita. Dengan penyelamatan-Nya itu, kita dihidupkan dari kematian dan kesalahan bersama Kristus. Dari sini, pertama, kita harus sadar akan siapa diri kita dihadapan Allah, sehingga kita lebih patuh dan tunduk, serta setia kepada-Nya. Sebab, kini Dia-lah tuan kita, bukan lagi dosa. Kedua, kita patut meneladani Allah yang penuh rahmat dan kasih. Kita dituntut untuk memberi belas kasih kepada sesame kita karena kita sendiri telah mendapatkannya dari Kristus.
    2.     Ay. 6-7: Hanya di dalam Kristus, ada kebangkitan dan keselamatan!
Di dalam Kristus, kita dihidupkan dan dibangkitkan, sehingga kita bukan lagi di dalam dosa. Oleh sebab itu, sudah seharusnya kita hidup di dalam Kristus (Gal. 2:20), bukan lagi di dalam dosa dan kesalahan kita. Bersama dengan Kristus, kita juga diberikan tempat di Kerajaan Sorga. Di sana, Dia akan memperlihatkan kepada kita kasih karunia-Nya. Semuanya itu, hanya di dalam Kristus. Artinya, Kristus begitu sentral untuk menuju Kerajaan Sorga itu. Dia-lah jalan menuju kesana dan hanya di dalam Dia, kita mengenal kasih karunia-Nya.
   3.     Ay. 8-9: Kita Diselamatkan karena Kasih Karunia Tuhan!
Bagian terakhir ini, Paulus menegaskan kembali bahwa kita diselamatkan karena kasih karunia (Yun. charis) Allah dengan beriman kepada Kristus. Iman kepada Kristus adalah kasih karunia itu sendiri. Melalui-Nya, kita mengenal Allah dan membawa kita kepada kebangkitan dari kematian. Paulus mengingatkan bahwa itu bukanlah upah atau usaha kita, tetapi pemberian Allah. Itu bukan pekerjaan kita tetapi belas kasih-Nya kepada kita. Oleh sebab itu, jangan ombong dan memegahkan diri di hadapan-Nya. Jika kita tidak ingin disebut-Nya tidak tahu diri. Ingatlah pula, pemberian itu diberikan secara cuma-cuma (Rom. 3:23-25), tetapi bukan berarti murahan. Kasih karunia itu harus dipertanggungjawabkan dengan perbuatan kita. Ingatlah, Dia memberikan-Nya karena kita tak mampu membeli atau membayarnya dengan harta, kekuatan, dan kepintaran kita. Artinya anugerah-Nya itu begitu mahal, sampai-sampai tak satu pun kita manusia yang sanggup bahkan layak untuk mendapatkannya. Namun, semuanya itu bisa hanya di dalam Kristus. Selamat hidup di dalam Kristus!
   III. PokokDiskusi
1.     Apakah alasan Paulus menuliskan surat untuk Jemaat di Efesus?
2.     Kenapa Allah menyelamatkan kita?
3.     Apakah masih perlu berbuat baik? Di mana posisinya dalam keselamatan kita!
  IV. Kesimpulan
      Keselamatan kita dari dosa dan maut adalah hanya karena kasih karunia Allah semata. Oleh sebab itu, kita patut bersyukur kepada-Nya dengan hidup Firman-Nya. Di dalam Firman-Nya yang menjadi manusia, kita telah dihidupkan dan diberikan tempat di Kerajaan sorga. Dengan demikian, kita bukan lagi hamba dosa yang membawa kita kepada maut, melainkan hamba Kristus yang membawa kepada kehidupan. Allah itu penuh rahmat dan besar kasih-Nya. Itu sebab-Nya kita juga patut meneladani Dia di dalam hidup kita.
  V. NasRenungan: Efesus 2:8-9
“Sebab karena kasih karunia  kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu : jangan ada orang yang memegahkan diri.”


Daftar Pustaka:
Dari berbagai literatur. Tulisan ini tidak memiliki catatan kaki dan perut sebagai daftar pustaka dan daftar acuan karena minimnya ruang.

Comments

Popular posts from this blog

Peran Roh Kudus dalam Hidup Orang Percaya (Yohanes 14:15-26)

Mengasihi Musuh (Matius 5:38-48)

Menjadi Manusia Baru di dalam Kristus (Kolose 3:5-11)