Bahan PA Minggu IV Agustus 2014


No
Acara
B. E.
K. J.
1
Nyanyian Pembukaan
22:1-2
242:1-2
2
Nas PA
Jesaya 51:1-6
Yesaya 51:1-6
3
Nyanyian Syukur
404:2
272:1+3
4
Doa Syafaat 1


5
Nyanyian Pengharapan
404:3
272:4
6
Doa Syafaat 2


7
Nyanyian
207:1+4
331:5
8
Nas Persembahan


9
Doa Penutup
Psal. 100:2-4
Maz. 100:2-4
10
Nyanyian Penutup
Amen-amen-amen
Amen-amen-amen
A.     Pembacaan Nas: Yesaya 51:1-6
B.     Ajakan Pokok Nas: Baharuilah Hidupmu, sebab Tuhan akan Membebaskanmu!
I.     Pendahuluan
Alangkah bahagianya kita, jika ada sesuatu hal yang menghibur kita. Apalagi jika berada di dalam kesedihan. Penghiburan itu dibutuhkan. Banyak cara dan upaya yang dapat dilakukan untuk mendapatkannya. Tidak sedikit bahkan dari kita yang beranggapan dengan memperoleh hiburan adalah salah satu cara untuk menikmati hidup. Jiwa yang penat dan stress membutuhkan hiburan sehingga urat saraf yang tegang bisa direnggangkan dan rileks sejenak. Tidak hanya di situ, bahkan di dalam kedukaan sangat dibutuhkan penghiburan. Penghiburan dari orang-orang di sekitar kita yang memberikan kita kekuatan dan dukungan kita. Hal ini bahkan menjadi bentuk pelayanan yang kita laksanakan di jemaat kita. Yang hingga saat ini menjadi salah satu identitas pelayanan kita. Hal yang wajar jika penghiburan itu dibutuhkan. Sebab, penghiburan itu memberikan kekuatan karena di dalamnya ada harapan dan optimisme.

Teks bacaan kita ini juga berbicara tentang penghiburan. Di mana keenam ayat ini merupakan bagian dari kata-kata penghiburan Nabi Yesaya kepada umat Israel yang dibuang ke Babelonia. Yesaya memberitakan berita pembebasan umat Tuhan tersebut. Inilah berita sukacita sekaligus penghiburan kepada umat. Kita semua menyadari betapa sulitnya hidup di tengah perbudakan dan penjajahan. Terlebih mereka adalah orang asing yang tinggal di Babelonia dan menjadi pekerja di sana. Situasi yang demikian tentu tidaklah sejalan dengan status mereka sebagai umat pilihan Tuhan. Namun, suka atau tidak suka, inilah yang harus dialami oleh mereka karena ketidaksetiaan mereka. Mereka harus menjalani penghukuman dari Tuhan. Menjelang akhir penghukuman itu, Tuhan mengutus Nabi Yesaya untuk memberitakan berita pembebasan mereka. Ini memberikan harapan baru untuk kehidupan bangsa pilihan Tuhan tersebut. Namun, di dalam berita sukacita itu ada hal-hal yang difirmankan Tuhan bagi mereka untuk mereka hidupi dan lakukan di dalan keseharian mereka. Apa itu dan bagaimana hubungannya dengan kita? Inilah yang akan kita perbincangkan sekaligus renungan bagi kita. Agar kita semakin mantap menatap masa depan bersama Tuhan.

II. Penjelasan Nas
1.      Ay. 1-2: Dengarlah Tuhan dan Teladanilah Ambraham!
·         Dengarlah Tuhan di dalam Hidupmu!
Jika kita mencari sesuatu, tentu akan lebih mudah mendapatkannya ketika kita memiliki panduannya. Dalam mencari Tuhan ada panduannya yaitu mendengarkan Firman-Nya. Di dalam Firman-Nya, kita dapat merasakan kehadiran-Nya bersama kita. Nabi Yesaya bahkan menyamakan orang yang mencari Tuhan sebagai orang yang mengejar kebenaran. Artinya, di dalam Tuhan-lah ada kebenaran. Hal ini juga dengan tegas disampaikan Yesus, bahwa Dia-lah jalan, kebenaran dan hidup. Di dalam Dia-lah kita mengenal dan merasakan cinta kasih Tuhan yang besar.
·         Teguhkanlah imanmu kepada Tuhan!
Masih ingatkah kita dengan PA kita minggu lalu? Kita diingatkan bahwa jemaat Tuhan didirikan di atas batu karang. Di sana, jemaat diharapkan seperti batu karang, yang tetap teguh sekalipun badai menghantam.  Kali ini, Yesaya menyuarakan agar umat Tuhan itu seperti gunung batu dan lobang penggalian batu. Melalui keduanya, jemaat diminta belajar agar seperti gunung batu dan lobang penggalian batu yang kokoh dan memiliki kedalaman iman yang dalam. Mereka diingatkan bahwa mereka dipahat di gunung batu itu dan berasal dari lobang penggalian batu itu.  Jemaat kita juga diberitakan hal yang sama dan diharapkan hal yang sama pula, yaitu tetap teguh sekalipun angin kencang menghadang, badai topan menyerang, tetapi kita tetap berpijak di tempat kita. Oleh sebab itu, kita perlu memperlihatkan kesatuan hati kita dalam menghadapi gelombang tantangan dan permasalahan yang ada dan menyerahkan diri kepada Tuhan.
·         Teladanilah Ambraham!
Abrahan, diberi gelar Bapa orang beriman. Dia memberikan kita teladan iman yang benar. Dia memperlihatkan kepada kita bagaimana sebenarnya beriman kepada Tuhan. Umat Israel diminta untuk meneladani Bapa Leluhur mereka tersebut. Kepada kita juga diberitakan hal yang sama agar memiliki iman seperti Abraham, yang mendengarkan dan melakukan Firman Tuhan. Dia beriman kepada Tuhan bahwa Tuhan akan memberikannya keturunan sekalipun itu semua di luar logika berpikirnya. Artinya iman itu melampaui logika berpikir kita, sebab Tuhan tidak bisa kita batasi.
2.      Ay. 3: Tuhan-lah yang Menghibur Umat-Nya!
Pada ayat ini, Yesaya memberitakan alasan kenapa mereka dituntut melakukan hal-hal di atas, yaitu karena Tuhan menghibur Sion. Sion adalah tempat yang merepresentasikan Yerusalem. Kota yang telah dihancurleburkan ketika awal masa pembuangan ke Babelonia. Yesaya memberitakan bahwa kota yang menjadi jantung kehidupan bangsa Israel itu akan dibangun kembali. Pembangunan kembali kota Yerusalem mendatangkan sukacita. Itulah makna dihibur di dalam ayat ini. Bahkan Tuhan membuat padang gurun seperti taman Eden dan padang belantara seperti taman Tuhan. Padang gurun dan padang belantara melambangkan tempat yang sulit dan mengerikan. Di sana, terjadi kesengsaraan karena sulit menemukan makanan dan bahaya di yang mencekam di hutan. Namun, Tuhan membuat mereka seperti taman Eden dan taman Tuhan. Artinya, kota tersebut kembali menjadi tempat di mana umat dapat hidup. Semuanya ini pun mendatangkan kegirangan dan sukacita bagi mereka. Tidak hanya sampai di sana. Umat kemudian mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan dan menaikkan lagu pujian kepada-Nya dengan nyaring dan merdu atas keagungan-Nya. Kepada kita juga diberitakan hal yang serupa, di mana Dia dapat mengubah penderitaan kita menjadi sukacita. Asalkan kita tetap bersama-Nya. Sekalipun pergumulan menghadang Dia akan menyertai kita dan memberikan kita sukacita setelahnya. Ingatlah, untuk bersyukur kepada Tuhan atas seluruh berkat dan anugerah-Nya kepada kita.
3.      Ay. 4-6: Baharuilah Hidupmu, sebab Tuhan akan Membebaskanmu!
Pembaharuan hidup begitu penting di hadapan Tuhan. Dia menuntut umat-Nya untuk berubah setelah mengalami penghukuman. Moral yang bobrok dan rusak diharapkan berubah. Perubahan itu nampak dari kehidupan umat. Umat diharapkan memperhatikan dan mendengar Firman Tuhan melalui suara-Nya. Sebab, di dalamnya ada pengajaran, yang membimbing kita untuk melakukan hukum, kehendak dan perintah-Nya. Firman-Nya itu adalah terang yang menerangi kegelapan dan menerangi langkah kita agar kaki tidak terbentur. Itulah sebabnya, umat dituntut menghidupi Firman Tuhan. Sebab dari tangan-Nya-lah keselamatan yang diharapkan dan dinantikan bangsa-bangsa. Keselamatan itu akan dekat dan sekejap mata terjadi bagi umat-Nya yang mengalami pembaharuan hidup. Bertobatlah dan perbaharuilah hidupmu dengan berjalan di jalan Tuhan melalui Kristus Yesus, sebab kepada-Nya ada keselamatan akan hidup yang kekal. Semua yang ada di bumi telah usang dan langit pun akan lenyap. Namun, kepada-Nya ada kekekalan. Sekarang kepada kita diberikan pilihan mau pilih yang ada di bumi yang akan usang dan berakhir atau kepada Tuhan yang memberikan kita kehidupan di dalam kekekalan-Nya. Semoga kita mampu berjalan di jalan-Nya.

III.     Pokok Diskusi
1.   Apakah yang inti pokok berita yang disampaikan oleh Yesaya melalui teks bacaan kita ini? Coba jelaskan!
2.   Apakah yang bisa kita teladani dari Abraham? Kira-kira adakah tokoh di dalam ALkitab yang bisa kita bisa teladani hal yang serupa? (Bnd. Ibrani 11) Coba diskusikan bagaimana kita di dalam hidup kita!
3.   Apakah yang dituntut Tuhan kepada umat ketika berada di dalam penghukuman? Bagaimana kita menerapkan itu di dalam hidup kita?

IV.     Kesimpulan
Pembebasan dari kesesakan. Inilah berita penghiburan bagi kita. Tuhan tidak akan terus membeiarkan kita berada di dalam kesesakan. Dia akan menolong kita dan mendampingi kita melalui pergumulan dan kesesakan hidup. Dia tidak janjikan tidak akan ada pergumulan hidup, melainkan Dia menjanjikan pembebasan darinya, jika kita mau berjalan di jalan-Nya. Dia juga meminta kita untuk membaharui hidup kita, sebab Dia akan melepaskan kita dari kesesakan. Itulah janji-Nya. Sekarang kita dituntut mengimaninya, seperti Abraham, Bapa Orang beriman. Kiranya juga memiliki iman yang sama sepertinya.

V.        Nas Renungan: Yesaya 51:4+6

“Perhatikanlah suara-Ku, hai bangsa-bangsa, dan pasanglah telinga kepada-Ku, hai suku-suku bangsa! Sebab pegnajaran akan keluar daripada-Ku dan hukum-Ku sebagai terang untuk bangsa-bangsa. Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah ke bumi di bawah; sebab  langit lenyap seperti asap, bumi memburuk seperti pakaian yang sudah usang dan penduduknya akan seperti nyamuk; tetapi kelepasan yang Kuberikan akan tetap untuk selama-lamanya, dan keselamatan yang daripada-Ku tidak akan berakhir.”



Daftar Pustaka:

Dari berbagai literatur. Tulisan ini tidak memiliki catatan kaki dan perut sebagai daftar pustaka dan daftar acuan karena minimnya ruang.

Comments

Popular posts from this blog

Peran Roh Kudus dalam Hidup Orang Percaya (Yohanes 14:15-26)

Mengasihi Musuh (Matius 5:38-48)

Tuhan Adalah Raja (Mazmur 97:1-12)