Yesus Bangkit dari Antara Orang Mati (Yohanes 20:1-10)

Selamat Paskah bagi saudara/i sekalian!

Agustinus, bapak gereja yang sangat terkenal, berujar di dalam bukunya On the Trinity bahwa kebangkitan Kristus adalah model untuk kebangkitan kita. Dia lalu berpendapat bahwa kebangkitan bukanlah sebuah mujizat, sebab mujizat adalah sesuatu yang melampaui dari harapan kita; sedangkan kebangkitan tidak melampaui harapan kita, sebab kebangkitan itu adalah harapan kita.

Penjelasan Agustinus di atas membantu kita dalam menghayati kebangkitan Yesus Kristus dengan tema "Yesus bangkit dari antara orang mati." Di dalam teks Alkitab, Yohanes menuliskan kesaksian bahwa Maria Magdalena menjadi saksi pertama yang melihat kuburan Yesus kosong. Dia terkejut melihat kuburan yang kosong. Lantas dia memberitakan kepada Petrus dan murid-murid Yesus lainnya. Menariknya, kubur yang kosong membuat mereka mengerti isi kitab suci (ay. 9). Apa sih yang menjadi makna bagi kita lewat kesaksian ini.

Ada tiga poin yang penting untuk kita renungkan bersama: Siapakah Tuhan yang diproklamsikan di dalam teks ini? Apa yang diminta bagi kita untuk kita lakukan dalam keseharian kita? Apa kabar sukacita dari firman ini bagi kita?

1. Tuhan kita adalah Yesus Kristus yang telah bangkit dari kematian. Paskah berasal dari kata Ibrani pesakh berarti melalui, melampaui. Kristus yang bangkit telah melampaui kematian dan menundukkannya. Bagi pengikut Kristus, kematian dan kebangkitan Kristus adalah kematian dan kebangkitan kita juga (Roma 6). Oleh karena itu, perayaan Paskah memberikan perasaan yang baru bagi kita, yakni dari persaan berkabung karena kematian Kristus menjadi sukacita karena kebangkitan-Nya sebab maut telah dikalahkan-Nya. Oleh karena-Nya, kita memperoleh kehidupan yang kekal (Yoh. 3:16).

Nah, Maria Magdalena dan murid-murid lainnya tengah berkabung. Kubur yang kosong membuat mereka semakin kecewa karena mengira ada yang telah mengambil-Nya (ay. 1b). Namun, setelah beberapa saat, mereka mengingat apa yang tertulis di Kitab Suci bahwa Dia haruslah bangkit dari antara orang mati (ay. 9). Kesaksian ini pun diberitakan oleh para murid dan hingga saat ini kita dapat membacanya dan merenungkannya.

Lewat Perayaan Paskah, kita dingatkan bahwa Yesus Kristus betul-betul Tuhan yang mengalahkan maut lewat kebangkitan-Nya. Apa itu kebangkitan? Kebangkitan adalah hidup Kembali dari kematian dengan tubuh rohani (1 Korintus 15:42-54). Rasul Paulus menerangkan begitu gamblang tentang kebangkitan tubuh. Dengan kebangkitan, Kristus yang adalah sepenuhnya manusia, memperlihatkan bahwa Dia juga adalah sepenuhnya Tuhan. Keilahian Yesus tampak lewat kebangkitan-Nya dari kematian. Apa makna-Nya bagi kita? Kita yang percaya Kristus tidak lagi takut akan kematian, sebab kita telah ditebus dari dosa dan maut. Juga, telah dijanjikan akan kehidupan yang kekal. Oleh karena itu, kita mestilah optimis dan berpengharapan dalam menjalani hari-hari kita sebab Tuhan kita adalah Yesus dari mengalahkan maut.

2. Melihat di dalam Roh dan percaya akan kebangkitan Kristus. Apa respon kita akan kebangkitan Kristus? Seperti Petrus dan murid-murid lainnya, kita juga diajak untuk ‘melihat’ dengan mata rohani di dalam Roh Kudus. Para murid melihat kubur yang kosong dan percaya serta memahami Kitab Suci. Di masa kita saat ini, kita bisa melihat salib dan mengingat bahwa Yesus telah bangkit. Salib sebagai lambang penderitaan dan kematian Kristus, serta kebangkitan-Nya. Kebangkitan Kristus terbukti dari kubur kosong dan para murid memberitakannya. Kita tentu tidak dapat melihat kuburan itu sekarang secara fisik. Akan tetapi di dalam Roh, ketika melihat salib, kita teringat akan kesaksian murid tentang penderitaan dan kebangkitan Kristus.

Jika demikian, apa yang harus kita perbuat? Percaya! Ya, percaya! Kata Yunani yang digunakan yakni pisteuo berarti percaya, memiliki iman, yakin (trust). Di dalam tradisi Romawi-Yunani, percaya seringkali dikaitkan dengan idea tentang kebenaran. Penggunaan kata pisteuo ingin memberikan penekanan bahwa kebangkitan Yesus adalah benar adanya. Murid-murid yang melihat kubur kosong menjadi percaya. Yesus berkata di dalam Yoh. 20:29: “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” Kepada kita juga diberitakan hal yang sama. Yesus saat ini di dalam Roh Kudus memberitakan bahwa berbahagialah kita yang tidak melihat namun percaya. Dengan percaya, maka kita akan paham apa yang Kristus telah perbuat dan lakukan untuk kita. Menarik bukan! Kristus lewat perkataan-Nya ini juga hendak menegaskan bahwa kepercayaan membawa pemahaman akan karya-Nya, bukan sebaliknya, paham dulu baru percaya. Iman Kristen adalah percaya dulu lalu mengerti.

3. Kita turut bangkit di dalam kebangkitan Kristus. Berita sukacita kita pada pesta Paskah ini adalah Yesus bangkit dan dengan-Nya kita juga bangkit dari kematian (Roma 6). Kristus yang bangkit menjadi proto-type dari kebangkitan kita kelak. Seperti perkataan Agustinus di atas. Bahwa kebangkitan kristus menjadi contoh dari kebangkitan kita.

Mengapa murid melihat kubur kosong dan kemudian mereka paham apa yang tertulis di Kitab Suci? Yesaya 52:13-53:12 memberikan gambaran tentang nubuatan akan kemuliaan hamba yang menderita itu. Penderitaan hamba tersebut bukan karena kesalahannya melainkan untuk mengantikan orang lain. Inilah yang dipertontonkan oleh Yesus Kristus lewat penderitaan dan kematian-Nya. Dia yang bangkit diangkat dan ditinggikan di dalam kemuliaan (Yesaya 52:13).

Oleh karena itu, marilah kita bersukacita sebab Tuhan kita, yaitu Yesus telah bangkit dari orang mati. Lewat kebangkitan-Nya Dia memperlihatkan bahwa Dia adalah Tuhan, juga lewat kebangkitan-Nya kita turut dibangkitkan dari kematian. Dengan demikian kematian bukan lagi penghalang bagi kita untuk tetap berelasi dengan Allah. Sebab, Kristus telah meruntuhkan penghalang kita dengan-Nya lewat penderitaan, kematian, dan kebangkitan Kristus.

Bersoraklah dan bersukacitalah! Kumandangkanlah: “Haleluya! Yesus telah bangkit, sungguh Dia telah bangkit!”

Tuhanlah yang memampukan kita melakukan firman-Nya. Tuhan memberkati dan Selamat Paskah!

TS

Comments

Popular posts from this blog

Peran Roh Kudus dalam Hidup Orang Percaya (Yohanes 14:15-26)

Mengasihi Musuh (Matius 5:38-48)

Tuhan Adalah Raja (Mazmur 97:1-12)