Bahan PA Minggu I Juli 2014



No
Acara
B. E.
K. J.
1
Nyanyian Pembukaan
125:1-2
17:1-2
2
Nas PA
Pengungkapon 1:12-18
Wahyu 1:12-18
3
Nyanyian Syukur
428:3
376:1
4
Doa Syafaat 1


5
Nyanyian Pengharapan
428:4
376:4
6
Doa Syafaat 2


7
Nyanyian
443:1
392:1
8
Nas Persembahan
1 Pet. 4:10
1 Pet. 4:10
9
Doa Penutup


10
Nyanyian Penutup
Amen-amen-amen
Amen-amen-amen

A.     Pembacaan Nas: Wahyu 1:12-18
B.     Ajakan Pokok Nas: Janganlah Takut sebab Kristus Adalah Awal dan Akhir!
I. Pendahuluan
Kitab Wahyu adalah kitab yang unik sebab penuh dengan bahasa simbol dan lambang. Kitab ini memberikan banyak sekali penafsiran dari yang membacanya. Namun, satu pesan di dalam merenungkan Kitab Wahyu ini adalah tidak membacanya secara harafiah. Pesan yang proporsional akan dapat kita temukan ketika kita memahami makna dari pengelihatan-pengelihatan di dalam kitab ini. Kitab Wahyu ditulis oleh Yohanes melalui pengelihatannya. Pengelihatan ini memiliki hubungan yang erat dengan nubuatan, (Bnd. Wah. 2-3) yang kita pelajari minggu lalu. Kitab ini ditulis pada saat gereja mula-mula sedang menghadapi penganiayaan yang begitu hebat oleh kekaisaran Romawi. Kitab ini bersifat Apokaliptik (berbicara dalam gambaran dan bahasa ilham ilahi tentang masa yang akan datang) dan memakai lambang-lambang. Ketika terjadi penganiayaan, Yohanes dibuang ke pulau Patmos. Dalam pembuangan tersebut, Yohanes menerima pengelihatan-pengelihatan tentang Tuhan Yesus. Secara umum, Kitab Wahyu memberikan gambaran kepada gereja tentang masa depan yang telah disediakan Allah. Terlebih dengan kondisi umat yang dalam penganiayaan, sehingga kitab ini juga memberikan penguatan bagi umat kristen perdana. Kitab Wahyu juga memberikan gambaran bahwa kuasa kejahatan masih akan terus bekerja mempengaruhi dan menyesatkan manusia, sampai kedatangan Tuhan Yesus Kristus. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperlengkapi diri di dalam iman. Nah, pada teks bacaan kita, kita mau diingatkan tentang siapakah Kristus itu. Di bagian awal Kitab Wahyu ini, Yohanes menyebutkan beberapa kali bahwa Dia adalah Awal dan Akhir, yang menjadi Hakim bagi umat ketika akhir zaman itu tiba. Untuk lebih jelas, mari kita perhatikan makna dari pengelihatan Yohanes pada teks bacaan kita. Semoga kita memperoleh pembelajaran!
II. Penjelasan Nas
1. Ay. 12: Yohanes Melihat Kaki Dian di dalam Pengelihatannya
Pada ayat ini, Yohanes mulai menggambarkan pengelihatannya. Di sana, dia mendengar suara yang menyapanya. Kemudian dia menoleh dan melihat tujuh kaki dian dari emas. Apakah itu kaki dian? Kaki Dian (Ibr. menorah), di Alkitab, sering juga disebut kandil, kaki pelita, pelita. Kaki dian sejenis lampu yang fungsinya menerangi. Kaki dian umumnya, terdapat dalam Kemah Suci orang Israel, dengan Kaki Pelita berhias yang terbuat dari emas (Bnd. Kel. 25:31). Dari batang tiang utama yang menyangga pegangan pelita, muncul 3 pasang cabang dengan arah berlawanan, yang pada ujung-ujungnya ada pegangan pelita. Pada kaki dian itu, terdapat lampu-lampu berisi minyak, bukan lilin. Ketujuh kaki dian ini melambangkan tujuh jemaat yang disebut dalam Wahyu 1:11, 20. Inilah makna dari pengelihatan tentang kaki dian.
2. Ay. 13-16: Kristus adalah Anak Manusia
Yohanes pun kemudian melihat rupa seorang Anak Manusia. Anak Manusia adalah istilah yang sering dipakai oleh Yesus untuk menggambarkan diri-Nya. Hal ini bukan untuk menyangkal keilahian-Nya, melainkan untuk menegakkan bahwa Dia adalah manusia yang tanpa cacat dan cela, yang menjadi penyelamat manusia. Kemanusiaan-Nya berbeda dengan kita manusia biasa. Selain itu, istilah ini juga dipakai untuk menyatakan kerendahan, penderitaan dan kematian-Nya (Lih. Kamus Alkitab). Kemudian, penderitaan dan kematian-Nya itu disusul oleh kebangkitan-Nya. Ini menunjuk bahwa Dia adalah Kristus yang agung, yang dinubuatkan pada masa Perjanjian Lama. Istilah ini juga dipakai oleh nabi PL, seperti Daniel (Bnd. Dan. 7:13). Dalam penglihatan ini, Kristus digambarkan sebagai raja, imam, dan hakim atas jemaat-jemaat-Nya (Bnd. Wah. 1:13-16; Yes. 33:22). Berbagai macam gambaran seperti pakaian, dada, kepala, rambut, suara dan kaki dengan kelebihannya masing-masing menggambarkan keagungan dan kebesaran-Nya.
Selain itu, Yohanes juga melihat Dia memegang tujuh bintang. Tujuh bintang itu melambangkan malaikat-malaikat yang ditugaskan kepada setiap jemaat, untuk menolong jemaat itu dalam peperangan rohani yang dihadapinya (Bnd. Wah. 1:20). Hal ini juga bisa merujuk kepada para gembala dari jemaat-jemaat untuk menolong mereka. Ingatlah bahwa peperangan yang dimaksud di sini bukan perkelahian dan pertengkaran fisik, melainkan perlawanan terhadap kuasakejahatan dan dosa, yang dilakukan oleh orang-orang yang mencintai dosa dan kejahatan. Kemudian, dia melihat sebilah pedang tajam bermata dua. Gambaran ini melambangkan Firman Allah, yang memisahkan dosa dari jemaat dan membawa kasih karunia Allah bagi mereka (Bnd. Ibr. 4:12). Firman itu juga berfungsi sebagai hukuman bagi  jemaat yang tetap berada di dalam dosa (Bnd. Wah. 3:14-22). Ingatlah, bahwa setiap perkataaan Allah adalah Firman-Nya, yang berfungsi untuk mengajar, membimbing, bahkan juga menegur kita. Firman-Nya itu ibarat pedang yang tajam bagi dosa kita.
Yohanes juga melihat wajah-Nya bagaikan sinar matahari yang terik. Dia tak dapat tahan melihat-Nya berlama-lama. Gambaran ini melambangkan cahaya kemuliaan-Nya yang begitu menyilaukan. Yohanes pun jatuh dan seperti sudah mati.
3. Ay. 17-18: Kristus Adalah Awal dan Akhir!
Melihat cahaya kemuliaan wajah Kristus, Yohanes serasa tak bernyawa lagi. Dia kemudian melihat Kristus meletakkan tangan-Nya ke atasnya dan berkata agar jangan takut karena Dia adalah Awal dan Akhir, serta kehidupan. Dia telah mati, namun telah bangkit dan hidup untuk selama-lamanya. Ini pula-lah yang dijanjikan Kristus kepada kita, yaitu kebangkitan setelah kematian dan kehidupan selama-lamanya. Yohanes juga mengingat bahwa Dia berkata bahwa Dia memegang kunci maut dan kerjaan maut. Artinya, maut tunduk pada-Nya dan menguasainya. Dia yang menentukan siapa yang memperoleh maut yang kekal dan siapa yang lepas darinya. Inilah gambaran kekuasaan dan kebesaran-Nya. Sekarang kepada kita diberikan pilihan, mau percaya kepada-Nya atau tidak. Ingatlah, kepada-Nya ada kehidupan, dan maut ada ditangan-Nya.
III. Pokok Diskusi
  1. Siapakah penulis Kitab Wahyu dan apa yang terjadi pada-Nya?
  2. Siapakah Anak Manusia yang dimaksud oleh pengelihatan Yohanes? Mengapa disebut Anak Manusia?
  3. Apakah kekuasaan-Nya sehingga kita perlu mempercayai-Nya?

IV. Kesimpulan
Kristus adalah awal dan akhir. Pada-Nya ada kuasa untuk menghakimi. Dia pernah mati, namun bangkit dan menaklukkan maut, sehingga maut ada di tangan-Nya. Siapa yang percaya kepada-Nya akan diberikan kebangkitan setelah kematian dan kehidupan untuk selama-lamanya.
V. Nas Renungan: Wahyu 1:17-18
“Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.”

Daftar Pustaka:

Dari berbagai literatur. Tulisan ini tidak memiliki catatan kaki dan perut sebagai daftar pustaka dan daftar acuan karena minimnya ruang.

Comments

Popular posts from this blog

Peran Roh Kudus dalam Hidup Orang Percaya (Yohanes 14:15-26)

Mengasihi Musuh (Matius 5:38-48)

Tuhan Adalah Raja (Mazmur 97:1-12)