Bahan PA Minggu IV Juni
No
|
Acara
|
B. E.
|
K. J.
|
1
|
Nyanyian
Pembukaan
|
460:1-2
|
289:1-3
|
2
|
Nas PA
|
Jeremia 20:7-13
|
Yeremia 20:7-13
|
3
|
Nyanyian
Syukur
|
230:2
|
438:1
|
4
|
Doa
Syafaat 1
|
||
5
|
Nyanyian
Pengharapan
|
230:3
|
438:3
|
6
|
Doa
Syafaat 2
|
||
7
|
Nyanyian
|
184:6
|
410:1
|
8
|
Nas
Persembahan
|
2 Korin 8:9+12
|
2 Korintus 8:9+12
|
9
|
Doa
Penutup
|
||
10
|
Nyanyian
Penutup
|
Amen-amen-amen
|
Amen-amen-amen
|
A.
Pembacaan Nas: Yeremia
20:7-13
B.
Ajakan Pokok
Nas: Tantangan Bagi Orang Percaya untuk Menegakkan
Kebenaran Firman Tuhan!
I. Pendahuluan
Pernahkah
saudara menjadi pelaku penegak kebenaran di dalam bidang
tertentu? Jika pernah, maka hal tersebut akan mempermudah kita memahami teks
bacaan kita ini. Dari situasi tersebut, kita melihat bahwa tidak semuanya orang
senang dengan kebenaran yang kita tegakkan itu. Tidak sedikit orang yang justru
mencerca kita ketika kita menyuarakan kebenaran. Dengan kata lain, tidak
selamanya yang benar itu mendatangkan kebaikan, sebab ada hinaan, cemoohan,
intaian dari orang-orang yang membenci kebenaran itu. Bagaimana dengan kita?
Ada di pihak manakah kita? Mudah-mudahan kita ada di pihak mereka yang
mencintai kebenaran. Secara sederhana inilah konteks teks bacaan kita. Yeremia
adalah nabi Allah yang diutus ke tengah bangsa Israel untuk menyuarakan Firman
Allah. Jabatannya sebagai nabi Allah memiliki tanggung jawab
yang besar. Kita diingatkan bahwa jabatan itu adalah amanah dari Tuhan. Amanah
yang harus kita lakukan dan pertanggungjawabkan. Yeremia, sebagai nabi, mengecam
penyembahan berhala, percabulan, ketidaksetiaan Israel terhadap Allah. Dia
menyuarakan pertobatan, sebab jika tidak mereka akan di hukum Allah. Penghukuman itu adalah
pembuangan ke Babelonia. Adalah niat yang baik, jika Yeremia mengajak umat
untuk bertobat. Namun respons yang timbul justru hinaan dan cemoohan bagi
Yeremia. Inilah konsekuensi yang harus dipikul oleh hamba Tuhan. Ingatlah
setiap orang percaya adalah hamba Tuhan sebagai implikasi dari imamat am orang
percaya (Bnd. 1 Pet. 2:9). Oleh sebab itu renungan ini menjadi sangat relevan
bagi setiap orang percaya, bukan hanya kepada para pelayan jemaat. Cemoohan dan
hinaan bahkan hujatan tadi pun menyedihkan hati Yeremia sehingga Yeremia pun
bernyanyi bagi Tuhan dan mengutarakan keluh kesahnya. Apa dan bagaimanakah
keluh kesahnya itu? Apa yang bisa kita pelajari sekaligus kita terapkan dalam
kehidupan kita? Inilah yang coba kita renungkan bersama.
II. Penjelasan
Nas
1. Ay. 7-8: Tuhan
mengutus hamba-Nya untuk memberitakan kebenaran.
Dalam teks bacaan kita, Yeremia mengakui
bahwa Tuhan yang membujuknya untuk menjadi hamba-Nya. Tuhan yang memanggil dia
untuk memberitakan Firman-Nya ke tengah bangsa Israel. Yeremia juga menyatakan
bahwa dirinya terbuka atas panggilan itu. Artinya, dia menerima dan
melaksanakan panggilan itu karena Tuhan menundukkan Dia. Setelah beberapa lama
menjalani panggilan itu, Yeremia mendapat tantangan. Dia ditertawai dan
diolok-olok sepanjang hari. Hal tersebut diakibatkan karena dia menyuarakan
kebenaran. Dia menegur tindakan umat yang salah di hadapan Tuhan. Mereka yang hidup
di dalam kelaliman dan penganiayaan orang-orang miskin. Itulah sebabnya,
Yeremia berujar bahwa Firman Tuhan telah menjadi cela dan cemoohan baginya
sepanjang hari, sebab ketika dia menyuarakan Firman itu, maka balasan dari umat
adalah cela dan cemoohan. Inilah tantangan, tanggung jawab, sekaligus salib
yang mesti kita pikul, bukan lari dari semuanya itu. Ingatlah bahwa untuk
itulah kita dipanggil, yaitu memberitakan Firman-Nya, sekalipun tantangan
menghadang. Ingatlah Kristus yang juga dicemooh, dihina dan dicerca, bahkan Dia
dibunuh karena kita. Apakah ada kasih yang lebih besar dari kasih-Nya itu?
2. Ay. 9: Tunaikan tugas panggilanmu, jangan
lari darinya.
Tidak sedikit orang percaya yang surut atau
bahkan mundur dari tugas pelayanannya karena adanya hambatan yang menghadang. Cukup
sering kita berpikiran untuk tidak melakukan Firman Tuhan karena tantangan yang
begitu besar. Hal yang sama juga dialami Yeremia. Dia bahkan sempat berpikir
untuk tidak menunaikan tugas panggilannya. Namun, ada sesuatu yang terjadi di
dalam hatinya, seperti api yang menyala-nyala membakar semangatnya untuk
memberitakan Firman-Nya. Hal yang sama juga seperti terkurung di dalam tulang-tulangnya.
Dia bahkan berupaya menahan semuanya itu, namun usahanya gagal. Artinya tidak
ada yang bisa melawan panggilan Allah. Allah sanggup memampukan dan mengarahkan
kita memberitakan Firman-Nya. Oleh sebab itu, tunaikanlah tugas panggilan kita
masing-masing melalui pekerjaan kita. Jangan lari daripadanya karena kita
takkan sanggup lari dari-Nya.
3. Ay. 10: Jalan
orang benar dibenci orang-orang fasik.
Kebenaran menjadi momok yang menakutkan bagi orang-orang
fasik. Mereka akan mengupayakan berbagai cara agar orang yang menegakkan
kebenaran itu jatuh. Hal yang sama juga dialami oleh Yeremia. Banyak orang yang
membencinya karena dia mengatakan apa yang benar di hadapan Allah. Hal ini
memyebabkan umat terancam dan mengadakan sebuah niat busuk untuk menjatuhkannya
dengan mereka-reka rencana jahat. Karena Yeremia, mereka gentar. Bahkan sahabat
karibnya sendiri pun mengintai kapan dia jatuh sehingga mereka dapat membalas
dendam. Hal ini memperlihatkan kepada kita bahwa kita juga harus berani menegur
teman yang dekat dengan kita ketika dia bersalah. Artinya tidak ada tebang
pilih ketika menegakkan kebenaran. Memang berat menjadi hamba Tuhan. Perkataan
harus sejalan dengan tindakan. Jika tidak, maka pembalasan pun datang. Kita
akan disebut hanya bisa ngomong, tapi tidak bisa melakukannya. Tidak sedikit
orang yang melihat setitik kesalahan kita untuk menghancurkan segudang kebaikan
yang pernah kita tanam. Banyak cara picik yang dilakukan kaum fasik untuk
menjatuhkan orang benar di hadapan Tuhan.
4. Ay. 11: Tuhan
menyertai orang-orang yang benar di hadapan-Nya
Tuhan ternyata tidak membiarkan hamba-Nya tertindas
begitu saja. Yeremia merasakan penyertaan Tuhan tersebut. Karena penyertaan-Nya
itu, dia seperti orang yang gagah. Orang yang mengejar dia akan tersandung
jatuh dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Bahkan Tuhan mempermalukan
mereka, yang menindas hamba-Nya. Hal ini bahkan tidak akan pernah dilupakan
selama-lamanya. Kita juga demikian. Tuhan tidak akan meninggalkan kita dalam
tawanan orang-orang fasik. Dia akan menolong kita, jika kita beriman
kepada-Nya. Janganlah ragu akan kuasa-Nya. Biarkan tangan-Nya menuntun kita dan
menghempaskan si jahat. Namun, kita harus mengingat bahwa kita harus berjalan
di jalan Tuhan. Jangan sampai kita dicerca karena dosa kita sendiri. Ingatlah,
adalah kasih karunia jika kita menderita karena menyatakan kebenaran Firman
Tuhan.
5. Ay. 12-13:
Serahkanlah perkaramu kepada-Nya
Yeremia mengakui bahwa semuanya itu adalah
ujian dari Tuhan untuk menguji orang benar. Tuhan dapat melihat batin dan hati
kita yang terdalam. Dia justru ingin memurnikan hati kita tersebut. Apakah
benar tulus atau tidak. Namun satu hal yang pasti dari semua niat busuk si
jahat, yaitu Tuhan-lah yang membalasnya bukan kita. Sekarang kepada kita
diminta agar kita menyerahkan seluruh perkara kita kepada-Nya. Biarlah kita melihat
bagaimana Tuhan membalas mereka yang mereka-reka yang jahat kepada kita. Kita juga jangan
lupa untuk memuji Dia, yang menyelamatkan orang benar dari yang jahat. Sebuah
kerendahan hati, jika Yeremia menggolongkan dirinya ke dalam kumpulan orang
miskin. Ingatlah, berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena
merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
III. Pokok
Diskusi
- Menurut saudara, siapakah hamba Tuhan? (Bnd. 1 Pet. 2:9) Siapakah yang bertugas memberitakan kebenaran Firman Tuhan?
- Apakah yang terjadi kepada Yeremia? Apakah saudara pernah mengalami hal yang demikian?
- Apakah yang diminta untuk kita lakukan ketika kita dicemooh karena menyuarakan kebenaran?
IV. Kesimpulan
Cemoohan
dan cercaan adalah bagian yang dihadapi oleh orang-orang yang menegakkan
kebenaran Tuhan. Mereka akan mereka-reka kejahatan untuk menjatuhkan orang
benar. Namun, kita tak perlu takut, sebab Tuhan akan menyertai kita. Dia akan
membalas mereka, jika kita menyerahkan penghukuman kepada-Nya. Ingatlah, setiap
orang percaya adalah hamba Tuhan yang dipanggil untuk memberitakan Firman-Nya
untuk menerangi kegelapan dunia ini. Ingatlah pula, bahwa tantangan itu adalah
ujian untuk orang benar, sehingga dapat terlihat kemurnian dari imannya.
Kiranya kita juga memiiki iman yang murni kepada Tuhan dan senantiasa siap
menjalankan tugas dan panggilan kita memberitakan Firman-Nya kebenaran-Nya.
V. Nas
Renungan: Yeremia 20:11-13
Tetapi TUHAN
menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar
aku akan tersandung jatuh dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan
menjadi malu sekali, sebab mereka tidak berhasil, suatu noda yang
selama-lamanya tidak terlupakan! Ya TUHAN semesta alam, yang menguji orang
benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap
mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku. Menyanyilah untuk TUHAN,
pujilah TUHAN! Sebab ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan
orang-orang yang berbuat jahat.
Dari berbagai literatur. Tulisan ini tidak memiliki catatan kaki dan perut sebagai daftar pustaka dan daftar acuan karena minimnya ruang.
Comments
Post a Comment