Bahan PA Minggu II Juni

No
Acara
B. E.
K. J.
1
Nyanyian Pembukaan
102:1-2
234:1-3
2
Nas PA
Psalmen 104:24-34
Mazmur 104:24-34
3
Nyanyian Syukur
461:1-2
395:2
4
Doa Syafaat 1


5
Nyanyian Pengharapan
461:3
395:4
6
Doa Syafaat 2


7
Nyanyian
486:3+5
457:1-2
8
Nas Persembahan
Ul. Apostel 2:44-45
Kisah Rasul 2:44-45
9
Doa Penutup


10
Nyanyian Penutup
Amen-amen-amen
Amen-amen-amen
A.     Pembacaan Nas: Mazmur 104:24-34
B.     Ajakan Pokok Nas: Pujilah Tuhan atas Segala Perbuatan-Nya yang Besar.
I. Pendahuluan
Kita tiba di minggu terakhir masa Paskah. Masa Paskah ditutup minggu Pentakosta yang kita rayakan. Umumnya, perayaan Paskah itu dirayakan sepanjang lima puluh hari setelah Paskah hingga turunnya Roh Kudus. Di masa Paskah yang telah kita lalui, renungan-renungan yang telah kita telaah, termasuk minggu ini, umumnya terbagi dalam tiga pesan pokok. Pertama, Kita diingatkan untuk memuji Tuhan di dalam hidup kita setiap saat karena Dia telah menciptakan kita dan menebus kita dari dosa dan maut. Dia adalah Pembebas sekaligus Pelindung kita umat-Nya. Kedua, kita diajar agar kita menyerahkan seluruh beban pergumulan dan kesesakan hidup karena mengikut Kristus. Penderitaan Kristus menjadi teladan bagi kita untuk menghadapi kesesakan di tengah dunia ini. Kita juga diingatkan bahwa itulah salib yang harus kita pikul ketika mengikut Kristus. Ketiga, kita diajarkan pula bahwa kebahagiaan yang sejati itu hanya ada pada Tuhan dengan melakukan Firman-Nya. Inilah tiga inti pesan renungan kita sepanjang masa Paskah.
Mazmur 104 juga memiliki inti yang kurang lebih sama. Dalam Mazmur ini, Pemazmur menceritakan tentang penciptaan yang menjadi karya Tuhan. Penciptaan tersebut merupakan bukti akan kebesaran sekaligus kekuasaan Tuhan. Dia adalah Pencipta alam semesta dan isinya. Pemazmur melalui mazmur ini memuji kebesaran dan kekuasaan Allah. Di minggu Pentakosta ini juga, kita diingatkan akan perbuatan Allah sebagai pembaharu kita umat-Nya. Allah melalui Roh-Nya yang kudus menguduskan dan menyucikan kita menjadi ciptaan yang baru atau manusia baru. Banyak hal perbuatan Allah yang telah kita alami dan rasakan di tengah kehidupan kita. Hal ini memperlihatkan kepada kita bahwa Dia adalah Allah yang berkuasa. Apa dan bagaimanakah perbuatan Allah itu sehingga Dia layak untuk dipuji? Inilah yang mau kita renungkan bersama sebagai ciptaan-Nya.
II. Penjelasan Nas
1. 24-26: Seluruh Ciptaan Tuhan memperlihatkan kebesaran-Nya.
Pernahkah kita memuji keindahan alam? Tidak sedikit orang yang pergi berlibur menikmat pemandangan yang menyegarkan mata kita serta menenangkan pikiran kita. Tapi sadarkah kita bahwa keindahan itu diciptakan oleh Tuhan. Keindahan ciptaan, bahkan kita yang diciptakannya juga indah dan memiliki kelebihan masing-masing. Semuanya itu memperlihatkan kebesaran dan kehebatan penciptanya. Sama halnya di masa kini, maraknya alat-alat canggih, seperti gadget. Semakin canggih alat tersebut, tentulah pembuatnya memiliki ilmu yang hebat pula. Namun, tentu tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Ciptaan Tuhan. Pemazmur menyanyikan kebesaran Tuhan tersebut, yang dilihatnya melalui ciptaan Tuhan yang begitu luar biasa. Pemazmur mengakui bahwa bumi penuh dengan ciptaan-Nya. Semuanya diciptakan dengan bijaksana. Artinya, seluruh ciptaan tersebut saling melengkapi dan mengisi, seperti kita manusia diciptakan beserta alam dan isinya, yang dapat kita nikmati dan pelihara. Laut yang terbentang luas dengan beraneka ragam spesies binatang di dalamnya. Tempat kapal-kapal berlayar. Adakah yang bisa menyamai perbuatan-Nya itu? Namun, begitu menyayangkan karena manusia masa kini banyak yang merusak ciptaan yang begitu indah itu, bukan malah memeliharanya. Ingatlah ketika kita merusak ciptaan itu, maka kita menghina penciptanya. Sebaliknya, ketika kita mengakui kebesaran-Nya, maka kita patut memeliharanya.
2. 27-28: Allah adalah Pemelihara Ciptaan-Nya
Tuhan menyediakan makanan kepada ciptaan-Nya agar dapat bertumbuh dan bertahan hidup. Tanpa makanan, maka ciptaan akan mati. Dari manakah makanan tersebut asalnya? Inilah yang menjadi pesan bagian ini, yaitu bahwa Tuhan-lah yang menyediakan semuanya itu bagi ciptaan-Nya. Semuanya itu karena kebaikan-Nya, sehingga ciptaan dapat makan sehingga bisa bertahan hidup. Ini juga memperlihatkan bahwa tidak hanya sekadar memelihara tetapi juga menjadi sumber kehidupan ciptaan-Nya. Sekarang, kepada kita ditanyakan, darimanakah asal makanan kita setiap hari? Tentu tidak sedikit orang yang menjawab dari pasar, dari kebun.  Namun, yang mau ditanyakan dari pertanyaan itu, siapakah pencipta dan penyedia semuanya itu di dunia ini? Jika kita menyadarinya, patutlah kita bersyukur kepada-Nya dengan puji-pujian kita.
3. 29-30: Allah adalah Pencipta dan Pemilik Semua yang hidup.
Siapa yang tahan jika Tuhan tidak memelihara ciptaan-Nya. Tentulah, ciptaan itu akan sengsara dan bahkan mati. Pemeliharaan itu tampak ketika Dia memperhatikan kita dengan memandang kita. Namun, sebaliknya, ada maksud ketika Dia menyembunyikan wajah-Nya dari kita. Maksudnya, kita ini berada dalam kondisi yang bersalah. Wajarlah jika kita terkejut kenapa Tuhan tidak memalingkan wajahnya kepada kita. Berarti ada kejahatan atau perihal yang mesti kita renungkan, agar Dia berpaling kembali kepada kita. Kita juga diingatkan bahwa Tuhan adalah pemilik hidup kita. Ketika Dia mengambil roh kita, maka kita akan mati dan kembali menjadi debu, karena memang kita terbuat adari debu tanah. Artinya, kita perlu menyadari akan hakikat kita yang terbuat dari debu. Tuhan menghembuskan nafas-Nya sehingga debu tanah ciptaan-Nya bernyawa. Oleh sebab itu, kesembongan bukanlah karakter yang pantas untuk kita pertahankan, sebab kita ini hanya debu tanah. Itu sebabnya kita perlu menghargai satu dengan yang lain, sebagai ciptaan yang sama di hadapan Tuhan. Ingatlah pula bahwa Dia tidak hanya mencipta, tetapi juga membaharui ciptaan-Nya yang dirusak oleh manusia. Dia mejadikan semuanya menjadi baru di dalam Kristus, sama seperti kita yang menjadi ciptaan baru. Di minggu Pentakosta ini, kita juga telah dibaharui, melalui hati kita. Biarlah hati kita menjadi baru dengan meninggalkan kedengkian dan kesombongan. Di dalam pembaharuan itu dituntut perubahan dan pertobatan dari kita, itulah tanda bahwa kita telah dibaharui oleh Roh Kudus.
4. 31-34: Pujilah Tuhan, Selagi Kita Hidup!
Tuhan menciptaan seluruh ciptaan agar ciptaan tersebut memuliakan Dia. Oleh sebab itu, puji-pujian dan kemuliaan kita naikkan kepada-Nya, Sang Khalik Semesta. Semua ciptaan tunduk kepada-Nya. Bumi dan gunung dibuat-Nya berguncang dan berasap. Apa yang tidak bisa dilakukan-Nya di tengah dunia ini. Sekarang kepada kita diserahkan mau puji Tuhan atau diri sendiri atau ilah-ilah lain? Ingatlah semua di dunia ini adalah ciptaan, sehingga tidak pantas untuk kita sembah. Berbeda dengan Dia, yang menjadi Pencipta dan Pemilik dunia ini. Seluruh ciptaan-Nya memperlihatkan kekuasaan dan kebesaran-Nya. Bersukacitalah karena Tuhan, sebab karena Dia-lah kita menjadi ada. Pujilah Dia selama kita hidup, sebab untuk itulah kita diciptakan di tengah dunia ini, untuk memuji Dia dalam setiap perilaku dan tindakan kita.
III. Pokok Diskusi
1. Apakah yang menjadi dasar Si Pemazmur dan kita memuji Kebesaran dan Kekuasaan Tuhan?
2. Apakah maksud Tuhan menciptakan seluruh ciptaan-Nya?
3. Kenapa si Pemazmur mengingatkan bahwa selagi kita ada, kita harus memuji Tuhan?
IV. Kesimpulan
Tuhan itu berkuasa atas apapun di tengah dunia ini, sebab semuanya adalah ciptaan-Nya. Tiada yang dapat menyamai karya dan perbuatan-Nya. Seluruh perbuatan-Nya itu memperlihatkan siapa Dia sebenarnya, yaitu Allah yang besar dan berkuasa. Ingatlah, kita ini hanya ciptaan, yang diciptakan untuk memuji Dia. Ingatlah pula bahwa hidup kita ada di tangan-Nya. Dia juga yang memelihara kita, yang menyediakan kebutuhan kita. Dia juga telah membaharui kita melalui Roh-Nya yang kudus. Oleh sebab itu, pujilah Dia atas kebesaran perbuatan dan karya-Nya atas dunia ini. Ingatlah, segala yang bernafas memuji Dia, Sang Pencipta. Bagi-Nyalah kemuliaan di tempat yang maha tinggi.
V. Nas Renungan: Mazmur 104:33
“Aku hendak menyanyi bagi Tuhan selama hidup, aku hendak bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.”



Daftar Pustaka:

Dari berbagai literatur. Tulisan ini tidak memiliki catatan kaki dan perut sebagai daftar pustaka dan daftar acuan karena minimnya ruang.

Comments

Popular posts from this blog

Peran Roh Kudus dalam Hidup Orang Percaya (Yohanes 14:15-26)

Mengasihi Musuh (Matius 5:38-48)

Tuhan Adalah Raja (Mazmur 97:1-12)