Jakarta Si Kota Banjir
Judul di atas tidak salah
disematkan untuk kota Jakarta, sebab setiap kali hujan lebat mengguyur Jakarta,
beberapa tempat di Jakarta sudah digenangi air. Dampaknya macet yang sudah
parah semakin diperparah lagi. Di awal 2013 ini, kota Jakarta harus mengalami
bencana banjir. Hal ini disebabkan intensitas hujan yang tinggi. Intesitas yang
tinggi tersebut tidak dibarengi dengan kurang siapnya kota Jakarta menerima
keadaan tersebut. Banjir kali ini sepertinya merupakan yang terparah, jika
dilihat dari titik penyebaran banjir di beberapa tempat di kota Jakarta. Bahkan,
ada perkiraan bahwa ini baru awal dan akan mencapai puncaknya sekitar tanggal
27 januari. Banjir ini akan berulang kali terjadi jika pemerintah dan warga tidak
belajar dari peristiwa-peristiwa sebelumnya.
Apa penyebabnya Jakarta menjadi
kota banjir? Pertama sekali, disebabkan oleh karakter manusia yang suka
membuang sampah di sungai. Kesadaran yang kurang untuk membuang sampah pada
tempatnya. Ada juga pemikiran lebih mudah jika membuangnya ke sungai terdekat
dan tidak mengeluarkan biaya dibandingkan harus berlangganan dengan petugas
pemungut sampah. Kedua, banjir yang terjadi juga disebabkan oleh drainase yang kurang baik di Jakarta.
Betul sekali dengan pandangan Bapak Jokowi ketika turun langsung melihat
gorong-gorong yang ternyata terlalu kecil. Jika dibandingkan dengan volume air
hujan yang turun, maka gorong-gorong tersebut tidak sebanding. Ketiga, air
sungai yang mengalir ke Jakarta. Banyak juga sampah yang ‘diimport’ dari Bogor
ke Jakarta. Melihat peristiwa ini, penting bagi pemerintah untuk memperhatikan
dan mengantisipasinya. Keempat, kita tidak bisa lupakan dengan cuca ekstreme yang memang sedang terjadi. Beberapa
alasan di atas yang merupakan ketidaksiapan Jakarta menerima intensitas hujan
yang tinggi.
Hal ini menyebabkan cuaca yang
tidak menentu. Kadang panas terik, dan tiba-tiba turun hujan deras disertai
angin yang kencang. Tidak hanya kita yang merasakan. Beberapa negara di Eropa
juga sedang dilanda cuaca ekstreme,
seperti di Rusia yang menyebabkan banyaknya jatuh korban dan dibeberapa negara
lainnya yang diterpa hujan salju, yang memaksa pembatalan penerbangan dan
menelantarkan penumpang di bandara. Cuaca ekstreme ini disebabkan oleh aktivitas
manusia yang terlalu sering merusak alam, sehingga terjadinya global warming. Kita yang merusak, maka
kita juga yang harus memperbaikinya, sekalipun itu akan sulit. Setidaknya ada
beberapa cara untuk berpartisipasi menyelamatkan lingkungan dengan go green dan membuang sampah pada
tempatnya. Warga perlu ditanamkan pemahaman save
the world. Selain itu, pemerintah perlu juga dengan aktif memantau setiap
situ yang ada di Jakarta atau sekitar yang berpotensi menyebabkan banjir,
sehingga dapat mencegah terjadinya kerusakan situ dan menyebabkan melubernya
air ke permukiman warga. Setelah melihat beberapa penyebab seringnya Jakarta
banjir. Kita perlu bertindak untuk dapat mencegah banjir yang sedang kita alami
ini berulang kembali. Pencegahan banjir tersebut melalui pemutusan
sumber-sumber bajir tersebut.
Tanggung jawab siapakah ini?
tanggung jawab ini dipikul oleh seluruh warga Jakarta, sehingga tidak
seluruhnya diberikan kepada pemerintah. Pemerintah dengan kapasitasnya untuk
membangun beberapa sarana yang dapat menunjang pencegahan terjadinya banjir dan
peran warga dalam memelihara sarana tersebut, serta aktif dalam membersihkan
lingkungan dan tidak membuang sampah di sungai.
Comments
Post a Comment