Tuhan Adalah Raja (Mazmur 97:1-12)

Raja! Sebuah posisi tertinggi di dalam sebuah sistem Kerajaan. Seorang raja memiliki kuasa di sebuah wilayah tertentu. Di dunia, ada beberapa jabatan raja dari beberapa Kerajaan. Contohnya adalah raja dari Kerajaan Ingris, Spanyol, dan Monaco. Sebagai seorang raja, mereka memiliki rakyat yang memuji dan menghormatinya. Kuasa seorang raja tidak terbatas di wilayah kekuasaannya. Raja menjadi pemimpin bagi rakyatnya. Juga dia adalah pelindung bagi rakyatnya. Setiap perkara yang sulit akan diserahkan kepada raja. Seorang raja juga bertugas untukmemutus perkara-perkara tertentu.

Nah, Firman Tuhan hari ini juga berbicara tentang raja. Penulis kitab Mazmur mengumandangkan kebesaran Tuhan sebagai Raja. Pengakuannya tersebut timbul dari pengalaman pribadinya bersama Tuhan. Secara garis besar Maz. 97 ini merupakan bagian dari Mazmur puji-pujian kepada Tuhan. Mazmur puji-pujian ini ada pada Mazmur 93-100. Lantas apakah pesannya bagi kita? Mari kita simak.

Ada tiga poin yang penting untuk kita renungkan: Siapakah Tuhan yang diproklamsikan di dalam teks ini? Apa yang diminta bagi kita untuk kita lakukan dalam keseharian kita? Apa berita sukacita dari firman ini bagi kita?

1. Tuhan adalah Raja

Firman Tuhan minggu ini mendeklarasikan bahwa Tuhan adalah Raja. Raja yang berkuasa atas bumi ini. Kata Ibrani yang dipakai sebenarnya adalah berbentuk kata kerja, yakni malakh berarti memerintah, menjadi raja. Kata ini muncul cukup sering di dalam Perjanjian Lama dan berkaitan erat dengan pengesahan posisi raja di Israel dan bangsa-bangsa sekitarnya. Lebih lanjutan, malakh digunakan untuk menggambarkan tindakan memerintah secara literal dan aspek seremonial menjadi seorang raja. Menarik jika si Pemazmur bersaksi bahwa keadilan dan hukum adalah tumpuan tahta-Nya (ay. 2). Api menjalar dan mengahanguskan lawan-Nya (ay. 3). Juga kilat-kilat-Nya menerangi bunia dan bumi yang melihatnya gemetar (ay. 4). Gambaran ini seperti keadaan terjadinya kilat atau petir di malam hari. Kita yang melihatnya akan gemetar dan takut untuk mendekat. Selain itu, si Pemazmur bersaksi bahwa mereka yang memegahkan diri karena berhala akan mendapat malu (ay. 7). Ilah-ilah lain juga sujud menyembah-Nya (ay. 7). Ini menarik karena Tuhan yang kita sembah itu di atas segala ilah di dunia ini.

Di masa kini, banyak ilah-ilah lain yang sering kali merusak hubungan kita dengan Allah. Kita sering kali meninggalkan Tuhan hanya karena kita tidak sabaran atas jawaban dari doa-doa kita. Tidak jarang kita juga merasa bangga dengan kehebatan, kepintaran, dan harta kita sehingga kita melupakan dan menduakan Tuhan lewat semua yang kita miliki itu. Akan tetapi, kita diingatkan bahwa Tuhan kita di dalam Yesus Kristus adalah Raja. Raja di atas segala raja. Raja yang berkuasa atas seluruh dunia dan seluruh isinya.

Jika kita katakan bahwa Tuhan adalah Raja, maka kita diminta untuk menjadikan-Nya pemimpin yang berkuasa atas hidup kita. Kehendak dan perintah-Nya haruslah yang menjadi pedoman hidup kita. Dia adalah Tuhan yang berkuasa atas alam semesta. Pemerintahan-Nya itu kekal dan tiada tandingan-Nya di tengah alam semesta. Tiada yang luput dari pantauan dan kuasa-Nya. Dia mampu melakukan apa saja atas seluruh ciptaan-Nya. Jika kit akita sudah tahu bahwa Dia adalah Raja atas alam semesta dan disembah oleh ilah-ilah dunia ini, manakah yang kita pilih menyembah Dia atau ilah-ilah dunia ini? Tentu menyembah Tuhan yang adalah Raja adalah pilihan bagi mereka yang takut akan Tuhan.

2. Bersorak-sorai dan Bersukacitalah karena Tuhan!

Tugas panggilan kita lewat Firman Tuhan ini adalah bersorak-sorai dan bersukacita karena Tuhan. Pemazmur berseru bahwa bumi bersorak-sorai atas kebesaran-Nya. Juga bersukacita atas perbuatan-Nya yang Ajaib. Seluruh bumi memuliakan-Nya. Tuhan adalah yang Mahatinggi. Pujian ini (ay. 9) diungkapkan setelah melihat kebesaran Tuhan atas hidup si Pemazmur. Mazmur ini menjadi kesaksian bahwa kebesaran Tuhan atas mereka yang mengasihi Tuhan.

Selain itu, kita juga diingatkan bahwa mereka yang mengasihi Tuhan, maka haruslah membenci kejahatan. Kejahatan membawa kepada penghukuman. Juga, kita diingatkan bahwa Tuhanlah yang memelihara nyawa orang-orang yang dikasihi-Nya. Tuhan melepaskan mereka yang mengasihi-Nya dari tangan orang-orang fasik (ay. 10).

Oleh karena itu, si Pemazmur menegaskan di ay. 12 agar bersukacita dan bernyanyi bagi nama-Nya. Nama-Nya itu adalah kudus. Dia membenci kejahatan dan dosa bagi umat-Nya. Bersukacita dan bersoraksorai adalah tanda bahwa kita bersyukur atas kebaikan Tuhan.

3. Terang telah terbit bagi kita!

Pesan yang ketiga ini merupakan kabar sukacita bagi kita bahwa terang telah terbit. Apa itu fungsi terang? Ya! Menerangi kegelapan! Kegelapan akan disinari oleh cahaya kebenaran Tuhan. Penting untuk kita garis bawahi bahwa terang itu ada pada orang benar. Apakah masing-masing dari kita termasuk orang benar? Kita yang tahu dan mengujinya masing-masing. Orang benar adalah mereka yang hidupnya taat dan melakukan Firman Tuhan siang dan malam. Orang benar adalah orang yang mengasihi Tuhan di dalam hidupnya. Mengasihi Tuhan berarti membenci dosa. Mereka yang mengasihi Tuhan juga haruslah kudus sebab Tuhan itu kudus. Nama-Nya kudus dan berkuasa atas seluruh dunia ini.

Firman Tuhan minggu ini mengingatkan kita bahwa Tuhan kita adalah Raja atas alam semesta. Dia itu membenci kejahatan dan mengasihi mereka yang mengasihi-Nya. Juga, nama-Nya adalah kudus. Firman Tuhan juga menegaskan bahwa terang itu bagi mereka yang berada di tengah kegelpan. Terang itu diperoleh melalui iman percaya kepada Yesus Kristus. Dia adalah terang yang sesungguhnya atas dunia yang penuh dengan kejahatan. Kepada kita juga diingatkan bahwa terang itu telah tiba. Biarlah kita menerima terang itu di dalam hati kita masing-masing.

Tuhanlah yang memampukan kita melakukan firman-Nya. Tuhan memberkati!

TS

Comments

Popular posts from this blog

Peran Roh Kudus dalam Hidup Orang Percaya (Yohanes 14:15-26)

Mengasihi Musuh (Matius 5:38-48)